Presiden Joko Widodo (Jokowi), bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, didampingi Ketua DPR Puan Maharani, saat peresmian Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Rabu, 8 Juni 2022. Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, menjadi bukti kedua tokoh tersebut masih sangat kompak. Hal ini juga sekaligus menepis, kabar mengenai renggangnya hubungan keduanya. Sebelumnya, pada Selasa 7 Juli 2022, Mega dan Jokowi juga bertemu, dan berbincang empat mata di istana, sebelum acara pelantikan pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro, mengatakan, makna pertemuan Megawati, Jokowi, dan Puan, memiliki makna politik yang dalam. Salah satunya yang ditangkap adalah untuk menepis isu bahwa pilihan Mega dan Jokowi untuk Capres 2024 terbelah.
“Jadi belum tentu bahwa Jokowi mendukung Ganjar untuk menjadi capres. Karena, sejauh ini PDI Perjuangan telah mempersiapkan Puan Maharani untuk pemimpin masa depan. Melalui pengkaderan yang cermat dan persiapan luar biasa, mulai dari menjadi Ketua Fraksi, Menteri Koordinator Bidang PMK, hingga kini sebagai Ketua DPR, menjadi bukti bahwa Puan Maharani adalah kader PDIP yang paling siap, dan disiapkan. Berangkat dari sana, tentu Jokowi sebagai bagian dari PDIP akan loyal dan juga mendukung persiapan Puan ini,” tuturnya, Senen (13/6/2022).
Diungkapkan Zuhro, bursa calon presiden dan wakil presiden terus menghangat. Sejumlah nama disebut telah mulai menaikkan popularitas dan elektabilitas di tengah masyarakat. Namun, Siti Zuhro menilai bahwa, peran ketua umum memegang peranan penting di PDI Perjuangan, baik dalam dalam promosi kader, menentukan capres-cawapres, termasuk untuk berkoalisi.
“Bu Mega sebagai politisi senior dan sudah terbukti sukses dalam beberapa gelaran pemilu, tentu telah memikirkan langkah apa yang akan diambil ke depan. Tentunya, jikapun akan mengusung capres, tentu akan mengutamakan kader internal yang telah dipersiapkan dan digembleng secara baik,” tandasnya.