Melon Dicanangkan Menjadi Holtikultura Lamongan

Pertanian di Kabupaten Lamongan kian hari terus tumbuh dan berkembang. Tidak hanya berfokus pada padi, jagung, dan kedelai, tanaman holtikultura mulai menjadi pilihan para petani, salah satunya yaitu tanaman melon. Kamis (2/6), Bupati Lamongan Yuhronur Efendi secara langsung melakukan panen melon Di Dusun Slempit Desa Pangkatrejo Kecamatan Sugio.

Pada acara yang dikemas dalam festival melon megilan tersebut Bupati Lamongan menyampaikan, holtikultura menjadi salah satu pilihan para pertanian di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut, dibuktikan dengan banyaknya daerah di Kabupaten Lamongan yang membudidayakan melon.
Lebih lanjut Pak Yes menyampaikan, penanaman komoditas holtikultura lebih mudah berhasil dan menghasilkan profit yang baik, rata-rata budidaya melon dapat dipanen dengan baik.

” Salah satunya di Pangkatrejo. Walaupun ditengah cuaca ekstrem ini, petani Pangkatrejo ini masih bisa profit, yang satu hektarnya bisa mencapai 27- 30 juta/hektar,” ungkap Pak Yes
Melihat hal tersebut, Bupati Lamongan, mencanangkan kedepan Kabupaten Lamongan mempunyai city branding melon sebagai holtikultura Lamongan.

“Kedepannya ini akan terus kita kembangkan, kita dorong, dan kita fasilitasi supaya produksi melon di Kabupaten Lamongan ini semakin baik. Bahkan nanti bisa menjadi branding holtikultura Lamongan adalah melon,” tutur Pak Yes
Terlebih, menurut Pak Yes, saat ini melon dari Kabupaten Lamongan sudah mempunyai pasarnya sendiri, sehingga akan mudahkan petani dalam memasarkan hasil panennya.

“Sekarang untuk pemasaran dapat dikatakan sudah tidak adanya permasalahan, kalau dulu masih banyak melon-melon yang menunggu untuk dibeli. Tapi sekarang ditempat ini (Pangkatrejo) tidak ada masalah, karena kapanpun melon ini dapat di ambil beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia, ini menunjukan sungguh luar biasa dalam proses produksi,” kata Pak Yes
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Sukryah menyampaikan, tanaman melon yang memiliki peminat dari berbagai segmentasi, pihaknya telah melakukan kolaborasi dengan berbagai belah pihak untuk memajukan pertanian holtikultura melon.

“Tanaman melon dengan segmentasi semua orang. Saat ini kita sudah berkolaborasi untuk memajukan holtikultura ini, contohnya kita mengajak partisipasi dari desa dan juga peran stekholder,” ujar Sukryah
Sukriyah juga menyampaikan, berdasarkan analisa usaha yang telah dilakukan profitas yang diperoleh para petani dengan 18.000 kwintal/ha, harga jual melon 5000/kg, dapat memperoleh keuntungan kisaran 27 juta dalam sekali panen.

“Dengan produksi sekitar 1 ha, 63jt dan hasil produksinya kalo 18.000 kwintal/ha harga jual melon 5000, pendapatan 940.000.000 sehingga ada kuuntungan 27.000.000, ini dalam sekali panen, jadi kalo masih bisa ditanam lagi dan cuaca mendukung insyaAllah dapat menanam dan memanen bisa 4 kali lagi,” ujar Sukriyah (RINTO CAEM)