Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dalam mengentaskan kemiskinan lebih banyak pencitraan untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas.
“Gaya penanganan kemiskinan yang dilakukan oleh Gubernur cenderung perseorangan dan bukan mengedepankan program, hanya pencitraan semata,” kata politikus PDIP Saiful Huda belum lama ini kepada wartawan.
Saiful Huda mengatakan, gaya Ganjar dengan pencitraan tidak dapat mengentaskan kemiskinan di Jateng.
“Gaya seperti itu tak akan bisa mengentaskan kemiskinan di Jateng yang saat ini mencapai 11,7 persen atau sekitar 4,1 juta jiwa,” ungkapnya.
Kata Saiful, cara mengatasi kemiskinan tidak dengan cara memberikan bantuan orang per orang. Penurunan kemiskinan hanya bisa dilakukan dengan intervensi program dan kebijakan anggaran.
“Penurunan kemiskinan sebaiknya fokus ke program. Bisa melalui pertanian, peternakan, perikanan, infrastruktur yang berdaya ungkit ekonomi atau lainnya. Apa yang dilakukan Beliau (Ganjar Pranowo) adalah man to man marking (orang per orang),” kata Saiful.
Menurutnya, jika seorang pejabat melakukan kebijakan penyelesaian persoalan secara man to man marking, maka cenderung ke pencitraan.
Menurut Saiful, Ganjar Pranowo yang juga merupakan sebagai petugas partai yang diusung sebagai kepala daerah mestinya fokus. Ia tak sepakat jika seorang pejabat bergaya seperti youtuber yang “mencari” orang miskin lalu diviralkan di medsos. Kemudian banyak orang yang bersimpati dan membantu.