Gerakan tiga periode jabatan presiden terus dilakukan para relawan Joko Widodo (Jokowi) diberbagai daerah termasuk melobi elit politik untuk mengamandemen UUD 45.
“Gerilya 3 periode tak kunjung hilang. Gerilya yang didukung dana besar dan kekuasaan besar,” kata politikus Partai Ummat Buni Yani di akun Twitter-nya @1keadilan, Rabu (1/6/2022).
Kata Buni Yani, gerakan tiga periode sangat percaya diri karena didukung dana yang besar.
“Itu sebabnya mereka sangat percaya diri meskipun sudah jelas-jelas melanggar konstitusi,” ungkapnya.
Hersubeno Arief mendapatkan informasi dari seorang wartawan senior yang tidak disebutkan namanya bahwa gerakan tiga periode jabatan telah mengubah strategi.
“Seorang wartawan senior juga mengingatkan saya bahwa kemungkinan besar Jokowi ini bakal mengubah strateginya, tidak lagi lewat Luhut yang memang operasi operasinya terkesan bersifat top-down komando tapi berubah menjadi gerakan dari bawah,” tuturnya, Kamis (7/4/2022)
“Ini, gerakan dari bawah ini katanya sih di bawah kendali Menteri Sekretaris Negara Pratikno bekerjasama dengan staf-staf khusus Jokowi yang selama ini menemani dia sejak masih berada di Solo,” kata Hersubeno Arief menambahkan.
Selain itu, dia mengaku banyak diperingatkan terkait ‘strategi’ Jokowi yang melarang Menterinya berbicara terkait wacana 3 Periode dan penundaan Pemilu 2024.
“Banyak yang mengingatkan saya agar berhati-hati dan tetap waspada menyikapi pernyataan Pak Jokowi bahwa dia melarang para menterinya untuk tidak lagi bicara soal penundaan pemilu dan fokus menangani krisis,” ujar Hersubeno Arief.