Joko Widodo (Jokowi) berani melawan Megawati Soekarnoputri dengan tidak mengundang di acara pernikahan adiknya karena merasa memiliki relawan dan Luhut Binsar Pandjaitan.
“Jokowi merasa miliki relawan yang militan serta Luhut sehingga berani melawan Megawati dengan tidak diundang di acara pernikahan adiknya dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman,” kata pengamat politik Sahirul Alem kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Alem, Jokowi merasa tanpa beban pada dua periode sehingga berani berkonfrontasi dengan Megawati. “Jokowi sudah mengetahui kelemahan Megawati sehingga berani melawan,” jelasnya.
Alem mengatakan, Jokowi menggunakan politik Jawa yang seolah-olah di depan tunduk tetapi di belakang melawan. “Jangan dianggap Jokowi terlihat bodoh, ia cerdik dalam memainkan politiknya,” ungkap Alem.
Kecerdikan Jokowi dalam berpolitik, kata Alem bisa menempatkan anak dan menantunya sebagai kepala daerah. “Bisa saja kecerdikan Jokowi memperpanjang jabatan tiga periode,” pungkasnya.