Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya menunda bertemu CEO Tesla Inc Elon Musk di Amerika Serikat agar tidak memunculkan persepsi hanya berdagang nikel.
“Presiden Jokowi sebaiknya menunda bertemu Elon Musk di AS,” kata Simpul Advokasi Angkatan 98 (SIAGA 98) Hasanuddin kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (11/5/2022).
Hasanuddin mengatakan, Presiden Jokowi segera diingatkan agar mengabaikan berbagai pihak yang merancang pertemuan dengan Elon Musk pada misi kenegaraan ke Washington.
“Rencana bertemu Elon Musk akan merusak citra Presiden Jokowi, atau setidaknya menimbulkan spekulasi baru; “Jokowi ke Amerika Serikat Untuk Misi Perdamaian atau Berdagang Nikel dengan Elon Musk?” ujar Hasanuddin.
Tujuan kenegaraan Presiden Jokowi ke Washington sebagai bentuk tanggung jawab menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai yang stabil dan sejahtera.
“Dan tujuan ini dapat tercapai jika Presiden Jokowi dapat bertemu khusus dengan Joe Biden terkait hal ini untuk meyakinkan Biden, bahwa keputusan mengundang putin ke KTT G-20 adalah sikap yang tepat, sebab sebelumnya Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa Biden secara resmi menentang kehadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin di Bali pada 15-16 November 2022,” paparnya.
Pertemuan khusus Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden adalah protokol penting bagi mencari solusi damai dan sukses KTT G-20, oleh sebab hal ini tidak mungkin dibicarakan secara terbuka Pada KTT ASEAN-Amerika Serikat.
“Pertemuan khusus ini terjadi, setidaknya Presiden Amerika Serikat menghormati kehadiran Jokowi sebagai Presiden dari suatu negara yang memiliki politik luar negeri bebas aktif, yang bebas menentukan sikap dan tidak mengikatkan diri pada satu kekuatan politik dunia untuk tujuan perdamaian dunia,” pungkas Hasanuddin.