Hari ini Tanggal 26 April, setiap tahunnya, Pemerintah telah menetapkan sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional sebagai momentum untuk mengingatkan seluruh lapisan masyarakat dan juga seluruh komponen bangsa agar senantiasa memiliki sikap kesiagaan maupun kewaspadaan serta memiliki kemampuan untuk menanggulangi terhadap terjadinya berbagai bentuk bencana alam, terkait dengan itu, maka sebagai Cadangan Nasional di bidang komunikasi Radio, Anggota ORARI dengan perangkat radio yang dimiliki wajib memberikan dukungan komunikasi kepada masyarakat dan pemerintah dalam kondisi bencana, demikian disampaikan Suryo Susilo-YBØJTR, Ketua Umum ORARI dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2022 ketika dihubungi awak media, Selasa, 26 April 2022 di Jakarta.
“Di Momentum Peringatan Hari Kesiap-siagaan Bencana Nasional ini, maka perlu ditegaskan kembali peran strategis ORARI yang memiliki tugas dan tanggungjawab, sebagai Cadangan Nasional di bidang komunikasi Radio, yang selalu hadir dalam kondisi bencana,” ucap Susilo-YBØJTR yang mendapat kepercayaan menjadi Ketua Umum ORARI masa bakti 2022-2027 pada MUNAS Luar Biasa (MUNASLUB) ORARI tanggal 8-9 Februari 2022 yang baru lalu.
Menurutnya, sesuai dengan tema Hari Kesiapsiagaan Bencana 2022 yaitu “Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana” dan pesan utama “Siap Untuk Selamat”, maka Anggota ORARI di seluruh Indonesia turut serta mensosialisasikan budaya sadar bencana terutama di daerah rawan bencana di Indonesia, selain itu sebagai organisasi hobi dan sosial yang bersifat mandiri dan non-politik, ORARI juga senantiasa mempersiapkan diri dengan melatih anggotanya agar dapat menggunakan perangkat radio yang dimilikinya sehingga selalu siap dan dapat dipakai dalam kondisi bencana, tidak hanya itu ORARI
“Bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang sudah menjadi Space Agency dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tim gabungan LAPAN dan ORARI berhasil membuat Satelit LAPAN A2/LAPAN-ORARI yang telah banyak membantu komunikasi mitigasi bencana sejak diluncurkannya tanggal 28 September 2015 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India”.
“Semua kerja dan peran itu, menunjukkan bahwa ORARI bersama komponen strategis lainnya, senantiasa siap membantu, melayani dan berbakti kepada Ibu Pertiwi dalam keadaan bencana. Selain itu, dalam keadaan bukan bencana, seperti beberapa hari kedepan ini, Anggota ORARI juga siap memberikan dukungan komunikasi arus mudik lebaran membantu kementerian dan dinas perhubungan, serta siap memberikan dukungan komunikasi membantu operasi ketupat 2022 yang digelar oleh POLRI,” tegas Susilo-YBØJTR
Sementara itu, masih dalam rangka momentum peringatan Hari Kesiapsiagaan Nasional, tak boleh dilupakan mengenai bencana dasyat yang pernah di alami negeri ini, khususnya warga Provinsi Aceh Darusalam, terkait dengan bencana tersebut, serta untuk mengetahui sejauhmana peran ORARI saat terjadi Bencana Tsunami, 26 Desember 2004 silam, maka awak media menghubungi Ketua Orari Daerah Aceh, Abdullah Ali, SE, Msi.-YB6AA, Selasa, 26/4/2022 di Bandaaceh, ia mengatakan bahwa saat terjadinya bencana Tsunami, situasi sangat sulit, pasalanya, keadaan waktu itu, Aceh baru saja lepas dari DOM ( Daerah Operasi Militer) sehingga banyak sekali anggota ORARI tidak aktif dan bahkan tidak memiliki peralatan yang memadai.
“Namun, alhamdulilah, pada saat terjadinya tsunami, Allah SWT mendorong rekan kita alm Darwanto -YC6AT, untuk berinisiatif menyampaikan informasi tentang bencana Tsunami ke ORARI Pusat, dengan tentunya menggunakan peralatan seadanya,” kenang , Abdullah Ali, SE, Msi -YB6AA Ketua ORARI Daerah Provinsi Aceh Darussalam.
Ketika itu, Lanjut Abdullah Ali, SE, Msi -YB6AA, setelah mendiang Darwanto -YC6AT menyampaikan informasi ke ORARI Pusat, ke esokan harinya, utusan ORARI Pusat datang ke Kota Banda Aceh, kemudian langsung mendirikan Posko di sekitar Bandar Udara Sutan Iskandar Muda, nah, dengan adanya posko tersebut, ORDA Aceh bersama ORARI Lokal dengan personil yang minim dan peralatan radio yang seadanya, bersama TNI/Polri, SAR dan lain sebagainya memberikan dukungan komunikasi agar informasi maupun komunikasi dalam situasi pasca bencana tsunami dapat segera ditangani maupun di tanggulangi.
“Pokoknya saat itu yang ada dalam pikiran kami, bekerja dan melayani masyarakat, baik dalam memberikan dukungan komunikasi penyampaian informasi soal jumlah korban, pendistribusian bantuan logistik maupun berbagai hal yang bisa membentuk komunikasi dari Aceh ke wilayah Provinsi Aceh dan juga dari dalam Provinsi Aceh ke luar wilayah Provinsi Aceh”ucap Abdullah Ali, SE, Msi -YB6AA.
Selain Provinsi Aceh Darussalam yang pernah mengalami Bencana Alam terdasyat di Negeri ini, tentunya dalam catatan sejarah, ada Provinsi Lain yakni Provinsi Sulawesi Tengah, pernah mengalami bencana alam, tepatnya bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu dan Donggala, untuk itu, terkait dengan peran ORARI dalam bencana alam tersebut, maka awak media menghubungi Jimmy Tidayoh-YB8OFU Plt. Ketua ORARI Daerah Sulawesi Tengah, Selasa, 26/4/2022 di Kota Palu Sulawesi Tengah.
Ketika di hubungi awak media, Jimmy Tidayoh-YB8OFU Plt. Ketua ORARI Daerah Sulawesi Tengah mengatakan bahwa saat terjadinya Gempabumi dengan kekuatan magnitude 7,7 yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi magnitudo 7,4 telah mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2018 pukul 17.02 WIB, yang diikuti tsunami dan likuifaksi yang memporak-porandakan Donggala, Palu dan Sigi, di Sulawesi Tengah, rasanya dunia ini sudah kiamat, semua porak-poranda infrastruktur vital seperti listrik, jaringan telefon, jalan raya rusak parah, nah di saat inilah ORARI bersama seluruh pengurus dan anggota se-Provinsi Sulawesi Tengah, berinisiatif bergerak membantu dukungan komunikasi kepada semua pihak, termasuk juga kepada korban, dan saat itu juga ORARI bergabung dalam team reaksi cepat untuk kemudian mendukung terbentuknya Tanggap Darurat, nah adapun peran ORARI saat itu dari mulai terjadinya gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, hingga pasca terjadinya bencana Alam.
“Ya, intinya keberadaan ORARI, dalam hal ini ORARI Daerah Sulawesi Tengah, baik diminta atau tidak diminta selalu hadir dalam kondisi kebencanaan, maupun tidak dalam situasi kebencanaan, seperti sekarang ini ORARI Daerah Sulawesi Tengah, khususnya ORARI Lokal Palu terlibat dalam kegiatan operasi ketupat lebaran untuk memberikan dukungan komunikasi baik kepada pemerintah, aparat keamanan maupun pemudik,” pungkas Jimmy Tidayoh-YB8OFU Plt. Ketua ORARI Daerah Sulawesi Tengah.