Gemar Berbohong, Sastrawan Politik: Penundaan Pemilu Tak Ada Garansi dari Jokowi

Penundaan pemilu tidak ada garansi karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) suka berbohong dan anggaran pemilu 2024 belum diketok di DPR.

“Janji Jokowi tidak akan tunda Pemilu hari ini tidak ada garansinya. Lha wong anggaran Pemilu belum ketok palu,” kata Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (26/4/2022).

Anggaran Pemilu baru ketok palu, dibenamkan pada APBN 2024, yang biasanya dibahas di bulan September tahun sebelum (September 2023).

“Jadi, sebelum APBN 2024 ditetapkan, atau sebelum sampai bulan seperti 2023, opsi penundaan Pemilu masih sangat terbuka. Apalagi, jika kelak putusan pengadilan mengabulkan tuntutan gugatan untuk menunda Pemilu dan berkekuatan hukum tetap (kasasi) menjelang September 2023. Selesai bukan ?” ujarnya.

Partai Pandu Bangsa tiba-tiba muncul di tengah isu penundaan pemilu yang bakal berakibat perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi, mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) dengan tuntutan meminta sejumlah pihak mengundurkan pemilu dari 2024 menjadi 2026.

Khozinudin menilai wajar wajar, segenap elemen masyarakat dan mahasiswa tidak percaya omongan Jokowi yang tidak akan menunda Pemilu.

“Karena di luar lingkaran Jokowi, sedang ada upaya terstruktur, sistematis dan masif untuk menggolkan misi menunda Pemilu baik melalui opini publik hingga proses perkara di pengadilan. Dan Jokowi mengamini narasi ini sebagai aspirasi yang wajib dihormati,” ungkap Khozinudin.

Jokowi disebut telah mengubur wacana penundaan Pemilu 2024. Dia telah memerintahkan para pembantunya untuk menjelaskan ke rakyat bahwa hari pencoblosan sudah pasti 14 Februari 2024.

Dalam rapat terbatas persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 di Istana Bogor, Jokowi meminta jajarannya mengabarkan kepada masyarakat bahwa seluruh tahapan dan jadwal pelaksanaan sudah ditetapkan.

“Saya kira sudah jelas, semuanya sudah tahu bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Ini perlu dijelaskan,” kata Jokowi, dalam rekaman video yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (10/4/2022).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News