Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sektarian dan intoleran atas ajakan mengaji Al Qur’an bersama bertepatan pada ketujuh belas Ramadhan atau 20 April 2022 Jam 10.00 WIB.
“Mengaji Al Qur’an itu masalah privat tidak perlu Gubernur DKI Anies mengajak warga ibu kota. Ajakan Anies menunjukkan sifat aslinya yang sektarian dan intoleran,” kata Koordinator Gardu Banteng Marhaen (GBM) Sulaksono Wibowo kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (20/4/2022).
Menurut Sulaksono, ajakan Anies mengaji Al Qur’an lebih bersifat politis untuk meraih dukungan dari kalangan umat Islam. “Ajakan Anies tidak ada niat ibadahnya dan lebih bersifat politis,” ungkapnya.
Kata Sulaksono, warga Jakarta bukan Umat Islam saja. “Ini memunculkan masalah bagi umat beragama lainnya,” jelas Sulaksono.
Menurut Sulaksono, Anies masih mempunyai banyak persoalan yang belum diselesaikan seperti masalah di Cilincing, Jakarta Utara. “Anies selalu membanggakan kawasan Sudirman, Thamrin, Kuningan, tapi tidak memperlihatkan kawasan Cilincing yang masih kumuh,” paparnya.
Tepat hari ketujuh belas Ramadhan 1443 H ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau dan mengajak seluruh umat muslim yang berada di DKI Jakarta untuk mengaji bersama (Jakarta Cinta Qur’an) tepat pukul 10.00 WIB pada hari Rabu, 20 April 2022.
Program yang dikenal dengan nama program Jakarta Cinta Qur’an dari Baznas (Bazis) DKI Jakarta ini sangat didukung oleh orang nomor satu Jakarta tersebut.
Mengenai surat yang wajib dibaca bersama-sama tersebut sudah ditentukan yaitu QS. Al Fatihah dan QS. Ar Rahman. Kedua surat ini dipilih sebagai tanda syukur atas segala nikmat yang Allah SWT berikan kepada seluruh warga DKI Jakarta dan Indonesia pada umumnya.