Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa senang perpanjangan jabatan presiden dengan tidak memecat menteri yang mengusulkan penundaan pemilu.
“Bila Jokowi tidak mencopot tiga menteri yang buat gaduh soal penundaan Pemilu, maka ada kemungkinan Jokowi juga happy-happy saja bila jabatannya diperpanjang,” kata Ketua Umum Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN), Dady Palgunadi di Jakarta, Senin (18/4/2022).
Dady mengatakan, meski waktu pemilu sudah ditentukan, anggarannya tetap belum jelas. Dady mencurigai, hal itu bisa menjadi alasan pemerintah untuk menunda Pemilu.
“Meski waktu pelaksanaan Pemilu sudah ditetapkan, saya masih curiga tetap ada peluang bagi Jokowi untuk memperpanjang masa jabatan. Bisa saja alasannya anggarannya belum ada lah, masih pandemi Covid-19 lah, dan sebagainya,” tandas Dady.
Presiden Jokowi masih membiarkan ketiga menteri yang menjadi sumber kegaduhan soal penundaan Pemilu 2024 itu masih bercokol di Kabinet.
“Sumber dari kegaduhan soal penundaan Pemilu kan dari Istana, yakni tiga menterinya Jokowi. Misalnya, Menko Marves, Luhut yang mengklaim memiliki big data sebanyak 110 juta orang menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden. Lalu, ada Menteri Investasi, Bahlil yang bilang investor masih menginginkan Jokowi tetap berkuasa. Kemudian Menko Perekonomian Airlangga yang juga Ketum Golkar sempat kampanye Jokowi tiga periode,” ujarnya.