KAMI Lintas Provinsi Minta Presiden Jokowi Mengundurkan Diri

Kondisi negara yang makin carut marut di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditambah adanya ketidakadilan membuat masyarakat meminta mantan Wali Kota Solo itu mengundurkan diri.

“Presiden Jokowi segera menyatakan mundur secara baik atas kemauannya sendiri,” kata Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Lintas Provinsi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (14/4/2022). “Jangan sampai mundur dipaksa oleh rakyat dan beresiko akan terjadi jatuhnya korban yang tidak kita inginkan,” paparnya.

Meminta Jokowi mundur, kata KAMI Lintas Provinsi karena APBN makin jebol, utang pemerintah mencapai 7.000 triliun lebih menanggung beban bunga sekitar Rp 400 triliun setahun.

Pemerintah memiliki utang kepada Pertamina dan PLN masing-masing sekitar Rp 100 triliun, kedua BUMN strategis tersebut juga mengalami kesulitan hutang yang akan jatuh tempo.

“Di era Pemerintahan Jokowi banyak sekali perusahaan yang harus disuntik dana penyertaan modal negara (PMN), supaya BUMN bisa bertahan hidup. Karena utang perusahaan sangat besar seperti Garuda Indonesia, BUMN Karya, Krakatau Steel, PTPN, PT Angkasa Pura, PLN dan Pertamina,” jelasnya.

KAMI Lintas Provinsi melihat Pemerintah Jokowi salah kelola ekonomi Negara, dalam keadaan daya beli rakyat yang merosot, pemerintah malah memaksa menaikkan pajak PPN 11 persen.

Menaikkan BBM, termasuk gas dan Listrik. Usaha ini akan gagal memperbaiki kondisi ekonomi, karena kontraproduktif dengan usaha meningkatkan daya beli. Seharusnya pemerintah menghapus pajak dalam rangka mendongkrak daya beli dan konsumsi. Pendapatan per kapita masyarakat telah menurun drastis.

Indonesia bisa terjebak dalam hutang dan dikendalikan oleh oligarki serta ketergantungan pemerintah Jokowi terhadap Pemerintahan Komunis China (RRC).

“Kekhawatiran tersebut tergambar dari aksi unjuk rasa berbagai kalangan masyarakat, di samping tuntutan penolakan penundaan Pemilu dan 3 Periode, tuntutan agar Jokowi mundur menggema di setiap aksi termasuk aksi mahasiswa di berbagai kota, di samping tuntutan menurunkan harga-harga,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News