Ade Armando yang digebuki massa bahkan sampai ditelanjangi akibat dari wacana kekerasan yang dilakukan dosen UI itu sendiri.
“Semua itu berawal dari kekerasan wacana yang dilakukannya. Tidak lain dan tidak bukan. Jadi, inilah yang kemudian perlu menjadi pelajaran bagi semua,” kata pengamat komunikasi Yons Achmad dalam artikel berjudul “Kekerasan Wacana Ade Armando”, Rabu (13/4/2022).
Kata Yons, kekerasan wacana sebenarnya lebih berbahaya karena berpotensi memecah belah bangsa juga melukai hati banyak orang. Bagi yang dekat dengan kekuasaan barangkali merasa aman bicara apa saja.
Kesabaran publik tentu ada batasnya. Di sini, tentu tidak sepakat pada tindakan kekerasan fisik terhadap korban Ade Armando. Hanya saja, harus melihatnya secara lebih luas.
“Tapi, juga harus ingat, kekerasan wacana yang dilakukan Ade Armando yang seolah bebas bicara apa saja, merasa benar paling benar sendiri sampai dengan enteng meremehkan dan menghina ulama, termasuk MUI, tentu juga tindakan yang tak kalah biadab,” ungkap Yons.