Oleh: Andi Kusnanto (Kepala Sekolah SMK Pelita Bangsa Sumberlawang Sragen Jateng)
Setelah Trilogi Pendidikan Nasional Versi Ki Hajar Dewantara (Fokus Pelaku Insan Pendidikan), lalu ditambahkan Tut Wuri Handayani “Tahap II” (Versi Pelita Bangsa Sumberlawang yang bertumpu pada “Obyek Terapannya yaitu Nasionalisme, Religius, dan Kerakyatan), maka kita wajib mencari lokasi sebagai pencarian “sinergitas antara Alat dan Cara” agar pelaku bisa menerapkan hasil pendidikan ‘Trilogi Nyi Ageng Serang” kepada obyek yang akan dicapai dengan kesepakatan bersama.
Tapi sebelum saya lanjutkan kita mulai dengan “Gending Bonangan” Jawa iya?,
Siswa Bertanya; Pak Guru? Kenapa tidak langsung lagu campur sari aja 😃😃😃, Siswa lainnya menyaut, Pak Guru ini sarjana ekonomi lulusan Kampus IKOPIN Jatinangor, Bandung Kabar kok juga suka musik etnik? 😃😃😃
Sebentar…., sabar dulu Pak Guru jelaskan….
Menurut cerita, Raden Tumenggung Prawirodidoyo (Keponakan dari Nyi Ageng Serang) memiliki pasukan sejumlah 6000 orang dengan bersenjatakan tombak, pedang, bandil dan empat buah pucuk meriam dan memiliki sebuah pusaka yang berupa sebuah kentongan pemberian dari Kyai Gunung Merbabu.
dengan khasiat apabila dipukul satu kali dapat terdengar diseluruh Kabupaten, rakyat yang mendengarnya akan siap siaga dan apabila dipukul dua kali maka bagi yang tidur akan bangun semua dan siap siaga dan yang takut menjadi pemberani, jika dipukul tiga kali, semuanya akan berangkat ke Gagatan dengan senjata lengkap. Hal tersebut ternyata diketahui oleh pihak Belanda dan ditulis dalam buku De Java Oorlog jilid I halaman 362. (Sebenarnya ini adalah Gong Besar yg sekarang kalau di karawitan untuk memulai sebuah Gending adalah Tabuhan Bonang Barung yg pertama kali sebagai ‘TING-TINGAN’ bisa dilihat dilink ;
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bonang_Barung
Berita pusaka yang menurut penulis adalah Bonang Barung yg berukuran besar lihat link :
http://ibnukhan.blogspot.com/2010/04/menelusuri-krt-prawirodigdoyo-i.html?m=1
Sudah siap ke fokus bab wajib saya terangkan yaitu mencari lokasi berguru untuk mendapatkan “sinergitas Alat dan Cara” ;
Dahulu ceritanya begini, Bahwa Perang Diponegoro itu tidak ujug-ujug, sebelum melakukan perang Pangeran Diponegoro (Raden Mas Ontowiryo) mendapat perintah untuk berperang melawan Belanda bersama dengan Raden Mas Panji Yudho Prawiro (Menantu Sultan Hamengkubuwana III)—nantinya dikenal sebagai Raden Tumenggung Prawirodigdoyo, dan Raden Mas Sapardan (Putra Sunan Pakubuwana V)—nantinya bergelar Pakubuwono VI. Wajib bersama mencari lokasi dan guru yg tepat untuk mendapatkan “sinergitas alat dan cara”.Catatan Pak Guru Perintah yang diturunkan kepada mereka bertiga adalah “Wahyu Senopati” Mereka mendapatkannya di Dusun Gagatan, Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, bisa dilihat juga di link ;
Tempat di mana mereka mendapat Wahyu Senopati dinamakan Pesanggrahan Dinrah. Di sana, mereka melakukan pertapa kluweng, yaitu bertapa dengan memakai kain di tanah yang telah digali (mirip liang lahat). Menurut Mbah Zin, yang melakukan pertapa kluweng hanya Panji Yudho Prawiro dan Sapardan. Di dalam lubang, kedua ibu jari kaki mereka diikat dengan tali wangsul benang lawe selama 41 hari. Mereka duduk bersila dan posisinya berlawanan, Panji Yudho Prawiro menghadap ke utara, sedangkan Sapardan ke selatan.
Point terpenting yang wajib digarisbawahi adalah Pesanggrahan Dinrah (lokasinya), Wahyu Senopati (caranya /ilmunya), Bonang Barung berukuran besar (Alatnya) dari Kyai Gunung Merbabu (Guru yg tepat), jadi kesuksesan sebuah pendidikan ketika kita desainkan dengan urutannya tersebut, yaitu pelakunya(guru dan muridnya), obyek terapan hasilnya( proses/kurikulumnya), dan lokasinya (sekolahnya),satu dengan yang lainnya sangat berpengaruh dan mempengaruhi kepada target pokok pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan Bangsa, bukan memperoleh gelar-gelar “sinergitas alat dan cara” yang terkadang berbeda dan kadang jauh atau menggunakan alat dan cara untuk terapan yang tidak sesuai.
Tetap semangat dan pantang menyerah dalam mewujudkan impian dan cita-cita bersama salah satunya lewat dunia pendidikan dan lewat pengabdian di Kecamatan Sumberlawang Sragen Jateng, dan Indonesia Raya tercinta, teriring salam dan doa, semoga ditambahkan sehat walafiat, selamat dan sukses selalu… Gusti Allah SWT meridho niat kita bersama….
Bersambung…… 🙏🙏🙏
Disajikan :
Andi Kusnanto (Guru dengan NUPTK :6642754655110032 yg ditugaskan oleh Yayasan PBS Sumberlawang sebagai Kepala Sekolah SMK Pelita Bangsa Sumberlawang Sragen Jateng)
Manahan, Solo, Kamis Paing 17 Maret 2022