Anak Sulung sebagai Lokomotif Perubahan yang Dahsyat

Oleh: Andi Kusnanto (Kepala Sekolah SMK Pelita Bangsa Sumberlawang Sragen Jateng)

Saat memberi sambutan putra sulung Prof.Dr. Satmoko dan Ibunda Prof. Dr.Retno Sriningsih mewakili keluarga besar, Prof Dr dr Agus Purwadianto DFM SH MSi SpF(K) (terlahir : 9 November 1954) Lulusan FK UI 1979 dan pemegang rekor lulusan Kampus UI dari 4 jurusan (Mantap Kangmas Senior πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ‘), kita bisa cek link :

https://twitter.com/pukovisa/status/245379492145659904?t=azWdQxram-jNtM2o5htLiQ&s=19

Kangmas Prof.Agus Purwodianto menyampaikan, Keluarga Satmoko sangatlah bangga dengan kedua orang tua kami. Hal tersebut terdokumentasi pada sebuah kegiatan di Kampus Unnes Semarang dalam link :

β€œMereka begitu kerasnya perjuangan demi pendidikan kita, kita juga harus membalasnya dengan belajar lebih giat dan mencapai prestasi terbaik yang kita bisa”, katanya., seperti Penulis sampaikan Bahwa Ibunda Beliau mempunyai lelulur dari Dusun Kedungdowo, Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang Sragen Jateng tercinta, terkonfirmasi dalam link :

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1809011296155251&id=100011391935737&sfnsn=wiwspmo

Penulis sangat yakin, pada acara tsb, diantara anggota keluarga yang paling tinggi secara jabatan adalah Ibu Sri Mulyani, tetapi kalau mewakili keluarganya tetap saja senioritas berlaku brooo πŸ˜πŸ˜πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜, yg paling berhak menyampaikan sambutan tetap anak sulung atau anak pertamanya.Jadi Hukum Sosial tentang senioritas sangat fiks berlaku.

Dahyatnya Peran Ibu :

Peran Ibunda dari mereka yang berhasil sangat menentukannya terbukti dengan pengakuan Ibu Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani dalam sebuah acara link :

https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190322141654-33-62378/sri-mulyani-ibu-saya-jadi-profesor-sambil-besarkan-10-anak

https://www.bpkp.go.id/berita/read/3368/9670/Suasana-Duka-selimuti-Pemakaman-Ibunda-Menteri-Keuangan-Prof-Dr-Retno-Sriningsih-Satmoko

Peran Kakak pertama sebagai lokomotif adiknya, sangat jelas memengaruhi masa depan sebuah keluarganya, bisa dikutip dari Ibu Nining salah satu kakak Ibu Sri Mulyani “Sri Mulyani dan Nining merupakan putri dari pasangan Prof. Satmoko (alm.) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (alm.) yang seluruhnya berjumlah 10 orang. Sri Mulyani merupakan putri ke-7, sementara Nining adalah putri ke-3.

Nining mengisahkan, dalam keluarga besarnya, selalu dididik untuk mencari ilmu yang disukainya. Tak heran, dari 10 bersaudara, masing-masing memiliki disiplin ilmu yang berbeda. Namun dengan kekebasan untuk memilih ilmu yang disukai itulah membuat Nining bersaudara tidak pernah terpaksa untuk belajar.

“Di keluarga saya, kita dididik untuk mencari satu ilmu yang disukai, dengan begitu kan kalau belajar tidak seperti dikejar-kejar. Karena dengan begitu kita bisa senang, jadi kita tidak berpikir yang tidak-tidak,” ujarnya.

Meski jarang bertemu dengan Sri Mulyani, namun Nining mengaku sangat dekat dengan adiknya itu. Pertemuan dengan Sri Mulyani masih sering dilakukan namun tak pernah membahas masalah pekerjaan.

“Kadang kalau saya sudah di rumah dia juga sudah enggak ada waktu untuk bicara pekerjaan, kita memang coba hindari itu. Kalau ketemu kita kayak keluarga aja, yang karaoke-an atau apa karena dia juga butuh untuk menghilangkan beban. Jadi kita tempatkan diri sebagai kakak dan adik saja, enggak ngomongin kerjaan,” ujar lulusan ITB ini.

“Dengan orang tua kita yang sudah enggak ada, supporting one and another itu mulai kerasa. Adik saya itu kan geraknya agak terbatas karena segala hal yang berhubungan dengan profesinya, nah di keterbatasan itu kami coba untuk bisa memberinya ruang untuk ekspresif ke kami. Jadi mungkin fungsinya lebih ke situ,” tambahnya lagi.

Baca artikel detikfinance, “Sering Dibanding-bandingkan, Kakak Sri Mulyani Tetap Happy” selengkapnya https://finance.detik.com/sosok/d-1100647/sering-dibanding-bandingkan-kakak-sri-mulyani-tetap-happy.

Kembali kepada kisah yg pernah tuliskan tentang Kisah 4 Sekawan Pioner Kuliah di Sumberlawang Sragen yg dimuat di Solopos :

https://m.solopos.com/kisah-4-sekawan-pioner-kuliah-di-sumberlawang-sragen-1271852

Terungkap data bahwa pendobrakan masuk kuliah PTN Negeri dari 4 tokoh di atas adalah Mas Antonius Nugroho, beliau Masuk FE UNS Tahun 1982 (lahir tahun 1963) sekilas profile Mas Anton yg bisa saya akses bebas, Mas Anton mengabdikan diri di Gramedia Grup sebagai Manajer, kalau dilihat dari usianya tahun depan purnatugasnya lihat link :

https://kaltim.tribunnews.com/2012/04/11/prapto-c-nugroho-gantikan-antonius-pimpin-tb-gramedia-samarinda

Pendobrakan masuk PTN ini diikuti oleh adiknya yaitu Dokter Spesial Kulit Theresia Niken Wijayanti lihat link :

https://www.garnesia.com/dokter/profil/212/dr-theresia-niken-wijayanti-sp-kk.html

Dan lokomotif perubahannya ditutup dengan sempurna oleh Doktor Hanung salah satu lulusan Kampus UNS yg berprestasi yg menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Provinsi Jawa Tengah dan berprestasi lihat link :

https://m.solopos.com/13-alumni-uns-solo-terima-penghargaan-ada-yang-jadi-pejabat-boeing-lho-1271026

Melalui tulisan ini, mohon ijinkan untuk mengucapkan terima kasih terutama kepada Mas Anton yang telah menjadi lokomotif perubahan pada generasi kedua 4 Sekawan tsb, begitu juga kepada Kangmasku Dokter Singgih Demak sebagai lokomotif perubahan yg dahsyat dikeluaga kami yang membawa gerbong yg sangat panjang yaitu (Mas Jaka Sumanta, Mas Tri Setyo Budiyanto, Eny Hidayati Setyaningsih, penulis sendiri, Agung Tulus Hidayat, Lindarti Purwaningsih, Titiek Endah Wulaningsih dan sibungsu Anom Sigit Suryawan).

Pesan Mas Anton kepada saya dan para yuniornya yaitu “Teruslah menulis adikku Andi, Biar kita semuanya tidak meninggalkan sejarah dan tetap hidup sebagai cerita yang wajib dipelajari untuk anak cucu nanti dan seterusnya”

Hikmah dan hal positif yang penulis garis bawahi senior sangat menentukan arah kemana masa depan kita semuanya”

Tetap semangat dan pantang menyerah dalam mewujudkan impian dan cita-cita bersama salah satunya lewat dunia pendidikan dan lewat pengabdian di Kecamatan Sumberlawang Sragen Jateng, teriring salam dan doa, semoga ditambahkan sehat walafiat, selamat dan sukses selalu… Gusti Allah SWT meridho niat kita bersama….
Bersambung…… πŸ™πŸ™πŸ™

Manahan, Solo 16 Maret 2022