Oleh: KH Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda: “Silaturahmi, berakhlak baik, dan baik dalam bertetangga, dapat meramaikan perkampungan dan dapat menambah umur.” (HR. Imam Ahmad).
Hidup secara baik-baik dalam menjalani keseharian di kampung itu, ternyata dapat menambah pahala. Misalnya saling menyapa dengan tetangga, sambil tersenyum saat berpapasan, syukur-syukur jika dapat saling membantu.
Makna Yu’ammirnad diyaar (dapat meramaikan suasana rumah-rumah), yang dimaksud ialah dapat merukunkan kehidupan bertetangga dan persaudaraan.
Bersilaturahmi, berakhlak yang baik dan hidup rukun dengan para tetangga dapat meramaikan suasana bermasyarakat serta merukunkan kehidupannya, bahkan dapat pula lebih mempererat jalinan persaudaraan. Saling bersilaturahmi juga dapat menambah umur orang-orang yang bersangkutan.
Arti menambah umur, menurut para ulama adakalanya Allah benar-benar menambah jumlah umur, misalnya ada orang yang semula dicatat oleh Allah meninggal pada usia 60 tahun, karena ia rajin bersilaturrahim maka ditunda oleh menjadi wafat pada usia 65 tahun.
Namun ada pula sebagian ulama yang berpendapat, orang tersebut umurnya tetap 60 tahun, namun Allah memberi keberkahan dalam hidupnya itu seakan-akan ia hidup selama 100 tahun, bahkan hidup ratusan tahun, semisal keberkahan kehidupan para ulama Salaf terdahulu, yang ilmu mereka itu masih dapat dibaca dan pelajari di masa sekarang.
Rasulullah SAW juga bersabda: “Perbuatan-perbuatan yang ma’ruf (bijak) dapat memelihara diri dari keburukan yang membinasakan; bersedekah secara sembunyi-sembunyi dapat memadamkan kemurkaan Tuhan; dan silaturahmi dapat memanjangkan umur. Setiap perkara yang ma’ruf adalah sedekah; orang-orang yang berbuat kemakrufan (kebajikan) di dunia, mereka adalah ahli kemakrufan di akhirat, dan orang-orang pertama yang masuk surga adalah ahli kemakrufan. (HR. Imam Thabarani melalui Sahabat Ummu Salamah RA).
Berma’ruf di kampung, tentu bisa juga dengan saling mengajak kebaikan, semisal mengajak agar rajin shalat berjamaah, rajin beri’tikaf di masjid, rajin ikut majelis dzikir dan majelis ilmu, gambaran semua inilah yang dahulu kala dijalankan oleh Rasulullah SAW dan para shahabat serta para ulama Salaf terdahulu.