Gagal Perpanjang Jabatan Presiden, Kajian Merah Putih: Pemerintah China akan Buat Perhitungan ke Luhut

Pemerintah China mempunyai peran memperpanjang jabatan presiden di Indonesia agar proyek One Belt One Road (OBOR) atau jalur sutra modern tidak terbengkalai.

“Pemerintah China akan menyeret atau membuat perhitungan dengan LBP jika sampai 3 periode atau perpanjangan masa jabatan presiden sampai gagal,” kata Koordinator Kajian Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (31/3/2022).

Kata Sutoyo, syarat untuk meneruskan program OBOR antara lain adalah perpanjangan masa jabatan dan atau 3 periode. China sudah jadikan LBP sebagai man of gate nya.

Sutoyo mengatakan, perjuangan untuk memperpanjang jabatan Presiden dan atau amandemen UUD untuk masa jabatan 3 periode atau jabatan seumur hidup adalah pintu masuk satu satunya agar bisa aman dan selamat. “Untuk mewujudkannya sekuat tenaga harus melakukan pencitraan – penyesatan sesuai realitas,” ungkapnya.

Sayang momentumnya telah hilang, main-main dengan pencitraan sudah membentur dengan keadaan yang sudah berubah, rakyat menolak dan sebagian partai partai koalisi besar yang dibangun selama ini sebagai benteng pertahanannya justru melakukan perlawanan.

Kata Sutoyo, memutar balikkan fakta dengan fiksi hilang kekuatan magis pelindungnya, terus nekad melakukan rekayasa kebohongan di tempat yang terang benderang, Luhut harus melakukan operasi di lorong yang gelap gulita. Ucapan / perkataan dan tingkah lakunya justru menyeret dirinya menjadi musuh bersama masyarakat.

“Luhut harus menyadari seribu dan sejuta mata rakyat sedang terus membuntuti, mengamati, membaca bahkan sebagian rakyat sudah sampai pada klimak kemarahannya harus menangkapnya,” jelas Sutoyo.

Dilorong yang gelap penampilannya akan semakin semu, menunjukkan tanda tanda kepanikan (wajah pucat dan kosong), ragu mengambil keputusan dan ketakutan. Percaya atau tidak tiba waktunya Luhut akan masuk perangkap yang di buatnya sendiri.

Ia mengatakan, semua rekayasa jualan Jokowi dengan pencitraan fiksinya, berlindung dengan penampilan, ucapan / bicara tentang kebajikan, kejujuran dan kebenaran semuanya sudah terbongkar dan terbaca oleh rakyat, tidak lagi bisa menjadi topeng yang sempurna dalam dunia politiknya .

“Bayang bayang dalam bayang, karena manuvernya tinggal bayang bayang, tidak lagi memiliki kekuatan yang kokoh bahkan akan segera roboh. LBP saat ini berada dalam lorong yang gelap dan akan semakin gelap. Terperangkap dalam penyesatan dirinya sendiri, benar benar dalam bahaya,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News