Mayjen (Purn) Deddy S Budiman: Diduga Rezim Jokowi Terpapar Dukun Mabuk

Diduga Rezim Joko Widodo (Jokowi) terpapar dukun mabuk yang dapat menimbulkan kemarahan masyarakat karena mengingkari janjinya.

Demikian dikatakan Pakar Pertahanan dari lembaga pemikir FKP2B Mayjen (Purn) Deddy S Budiman dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (28/3/2022). “Jokowi sudah lupa dengan sumpah Presiden,” paparnya.

Kata Deddy, Jokowi sebagai Presiden, bukan berbakti kepada Nusa dan Bangsa, tetapi diduga berbakti kepada oligarki Neo Komunisme, dengan bukti mengeluarkan banyak undang-undang yang merugikan rakyat. Jokowi diduga menguntungkan oligarki Neo Komunisme seperti undang-undang Minerba, Omnibuslaw, IKN, dll.

Baca juga:  Harusnya BIN Juga Sebut Ada Penceramah Non Islam yang Radikal

“Kenyataannya Jokowi sebagai Presiden, diduga melanggar Undang-undang no 27 / 1999, telah berhubungan dan bekerja sama dengan negara RRC yang berfaham komunisme, leninisme dan marxisme,” paparnya.

Jokowi sebagai Presiden diduga melalui buzzer dan Influencer, melakukan politik belah bambu, memecah belah umat beragama khususnya umat Islam, memfitnah umat Islam dengan isu intoleran, radikal, teroris.

“Kenyataannya Jokowi sebagai Presiden diduga melalui Oknum-oknum aparat hukum, dan oknum-oknum aparat keamanan merubah Negara berdasarkan demokrasi Pancasila, menjadi negara kekuasaan dan otoriter,” paparnya.

Jokowi sebagai Presiden, diduga sedang terpapar Islamophobia melalui oknum-oknum aparat hukum dan oknum-oknum aparat keamanan melakukan kriminalisasi.

Baca juga:  Cucu Pendiri NU: Orang Tionghoa Lecehkan Pribumi & Umat Islam Bisa Meledak

“Rezim ini melakukan persekusi terhadap umat Islam yang mengkritisi rezim dan bahkan membunuh dengan alasan terkait terorisme,” pungkasnya.