Kelompok Cipayung Plus Sowan ke Istana, Eggi Sudjana: Pengkhianatan dan Tanda Kejatuhan Rezim Zalim

Kelompok Cipayung Plus yang mendatangi Istana merupakan bentuk pengkhianatan gerakan mahasiswa dan tanda kejatuhan rezim zalim.

“Pertemuan semacam ini ditengah kondisi keterpurukan negeri sungguh merupakan ironi dan pengkhianatan pada nurani perjuangan mahasiswa. Tidaklah layak, mahasiswa menggadaikan idealisme hanya demi remah-remah istana,” kata Ketua Umum TPUA Eggi Sudjana kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (26/3/2022).

Kelompok Cipayung Plus antara lain: Raihan Ariatama (PB HMI), Jefri Gultom (PP GMKI), Muhammad Abdullah Syukri (PB PMII), Benidiktus Papa (PP PMKRI), I Putu Yoga Saputra (PP KMHD), Abdul Musawir Yahya (DPP IMM), Wiryawan (PP HIKMAHBUDHI), Muhammad Asrul (LMND), Rafani Tuahuns (PB PII), Iqbal Muhammad Dzilal (HIMA PERSIS), Zaki Ahmad Rivai (PP KAMMI) dan Arjuna Putra Aldino (DPP GMNI).

Kata Eggi, kelompok Cipayung Plus yang mendatangi pintu-pintu istana sama sekali tidak mewakili kepentingan dan aspirasi mahasiswa.

“Perlu saya tegaskan kepada segenap mahasiswa yang lurus dan Istiqomah menapaki jalur perjuangan yang melelahkan agar tidak melemah hanya karena manuver politik secuil mahasiswa yang mencoba peruntungan menjadi politisi berjubah almamater mahasiswa. Mereka, bukan dan tidak sama sekali mewakili suara mahasiswa,” ungkapnya.

Pertemuan segelintir mahasiswa di istana tersebut sebenarnya konfirmasi kegalauan rezim. Rezim terus berupaya untuk bermain citra guna mempertahankan legitimasi kekuasaannya.

“Boleh jadi, hal tersebut justru inshaaAlloh menandakan makin dekatnya saat bagi kejatuhan rezim. Sebab, ajal kekuasaan itu terserah ALLOH SWT,” pungkas Eggi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News