Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan secara terbuka bersikap berbeda dengan PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri.
“Presiden Jokowi akan terus menjawab penundaan pemilu secara normatif. Jokowi akan bilang patuh dengan konstitusi,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (17/3/2022).
Kata Jamiluddin, jawaban normatif Jokowi akan membuat ketidakpastian terkait penundaan pemilu 2024. Dengan begitu, masyarakat tidak mengetahui sikap Presiden yang sesungguhnya.
“Masyarakat hanya bisa menduga-duga arah sikap Presiden Jokowi. Arah sikap itu hanya bisa dibaca dari sepak terjang para menteri dan parpol koalisinya,” paparnya.
Kalau sebagian menterinya terus menyuarakan penundaan pemilu dan Jokowi tidak menegurnya, maka masyarakat akan mempertanyakan jawaban normatif yang disampaikan Presiden Jokowi. Masyarakat juga akan mempertanyakan sikap Jokowi bila beberapa parpol koalisi terus menyuarakan penundaan pemilu namun tidak ada teguran dari presiden.
“Jadi, Presiden Jokowi akan terus bersikap normatif. Sikap tersebut yang paling aman sehingga apa pun hasil penundaan pemilu tidak akan merusak reputasi Jokowi,” pungkas Jamiluddin.