Oleh: Hendro Puspito*
Sumber Daya Manusia (SDM), tentunya menjadi faktor utama dalam membangun sebuah bangsa dan negara. SDM merupakan aset dan pilar utama. Indonesia sangat diuntungkan dalam hal ini. Kenapa demikian. Karena Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Mengacu data dispendukcapil penduduk indonesia 86,88% atau 236 juta orang beragama islam. Jumlah tersebut 44,2 % di antaranya memiliki potensi ekonomi. Sampai detik ini Indonesia terus berupaya untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera. Namun keberhasilan upaya tersebut sangat tergantung pada kualitas SDM. Untuk itu, umat Islam memiliki peran strategis dalam mewujudkan SDM Indonesia yang unggul. Kita harus mempunyai perhatian yang besar pada pembangunan SDM ini, yang sasarannya adalah terwujudnya manusia yang bertakwa, produktif, kompetitif , menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berahlak mulia.
Nabi Muhammad saw bersabda: “Manusia berbeda-beda kualitasnya, maka orang yang paling baik di jaman jahiliyah, maka akan baik pula pada jaman islam, bila mereka memahami islam” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad). Oleh karena itu, membangun SDM yang unggul demi tercipta sebuah negara yang maju, berdaya saing global, mampu berkolaborasi dan berakhlak mulia. Berdasarkan penelitian Bank Dunia, kualitas SDM Indonesia berada pada peringkat 87 dari 157 negara. Mengacu data tersebut, kita harus bertekad untuk terus meningkatkan kualitas SDM tersebut.
Nabi Muhammad saw bersabda: “Mukmin yang paling baik iman dan kualitasnya adalah mukmin yang paling baik akhlaknya (karakternya)” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad). Konteksnya adalah, pembangunan SDM merupakan satu kesatuan dengan pembangunan karakter SDM itu sendiri. Karakter merupakan standar nilai berupa sifat dan akhlak yang Allah berikan kepada manusia. Sehingga SDM yang baik dan bernilai tinggi adalah SDM yang berkarakter.
Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia merupakan pasar yang sangat besar bagi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Untuk dapat mencapai target tersebut, diperlukan SDM yang kompeten di bidang syariah. Sehingga pengembangan SDM dalam bidang ekonomi Islam sangat penting. Perubahan jaman yang semakin cepat dan komplek. Ditambah dengan adanya pandemi yang berkepanjangan. Dalam hal ini, fokus terhadap penguatan SDM Ekonomi. Agar supaya mampu bertahan dalam memasuki masa endemi.
Lembaga pendidikan islam dapat berperan aktif dalam optimalkan pendidikan akhlakul karimah. sehingga dihasilkan peserta didik yang memiliki bekal keimanan dan keilmuan untuk masa depan dalam Era Industri 4.0. Pembangunan SDM oleh Umat Islam juga dapat dilakukan dengan memberdayakan potensi ekonomi melalui zakat, infak dan sedekah.
Perbankan berbasis syariah juga dapat berkontribusi dalam pemberian modal usaha bagi masyarakat ekonomi kecil. Terutama bagi yang terdampak Covid-19. Pemberian permodalan ini perlu didukung dan dikuatkan dengan pendampingan sehingga tepat sasaran.
Perbankan syariah serta unit-unit atau organisasi pengumpul zakat, khususnya yang ada di daerah, dapat digunakan untuk memperkuat usaha UMKM. Menyelamatkan kelompok UMKM yang krisis atau terancam bangkrut karena terkena dampak ekonomi dari wabah Covid-19. SDM harus dikelola dengan baik. Seperti istilah AKIK (Adaptif, Kreatif, Inovatif dan Komunikatif). Jika kita mampu mengaplikasikan AKIK dalam kehidupan sehari-hari, niscaya SDM kita akan unggul dan berakhlak mulia.
* Pengusaha, Bendahara Umum LDK MUI Jawa Timur dan Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.