Jelang Ramadhan Disebut Covid-19 Meningkat, Muslim Arbi: Rezim Jokowi bisa Dianggap Menutupi Syiar Islam

Rezim Joko Widodo (Jokowi) bisa dianggap menutupi syiar Islam atas pengumuman meningkatnya Covid-19 dan masjid Istiqlal Jakarta menutup sementara.

“Opini yang berkembang di masyarakat Natal dan Tahun Baru tidak ada pembatasan dan pergeseran hari. Namun ketika menjelang Ramadhan pemerintah mengumumkan Covid-19 meningkat. Ini bisa dianggap Rezim Jokowi menutupi Syiar Islam,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (6/2/2022).

Menurut Muslim, menjelang Maulid Nabi Muhammadiyah diberitakan Covid-19 meningkat dan hari liburnya digeser. “Ada juga ada himbauan untuk mengadakan Maulid secara daring,” ungkapnya.

Kata Muslim, Ramadhan tahun ini bisa tidak semarak karena adanya pengumuman pemerintah Covid-19 mengalami peningkatan. “Shalat Tawawih pun dibatasi dengan jaga jarak agar tidak memunculkan penyebaran Covid-19,” jelas Muslim.

Ia mengatakan, Presiden Jokowi memunculkan kerumunan dalam setiap kunjungan daerah tidak tindakan hukum. “Padahal kerumunan sangat berpotensi besar penyebaran Covid-19,” paparnya.

Selain itu, Muslim mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak terbuka terkait kematian anak setelah divaksin. “Ini yang harus diungkap ke publik,” pungkas Muslim.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News