Isu radikalisme yang berkembang di dunia dan Indonesia mengarah ke Umat Islam. Isu ini mendiskreditkan Islam dengan kekerasan.
“Isu radikalisme itu dari awal memang bola liar. Arahnya pun jelas ke umat Islam. Masa nggak disadari,” kata Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Aidul Fitriciada di akun Twitter-nya @AidulFa, Sabtu (29/1/2022).
Aidul mengatakan seperti itu menanggapi cuitan Dosen Hukum Universitas Monash Australia Prof Nadirsyah Hosen: “Ayo buka2an data saja. Biar jelas 198 pesantren yg dimaksud BNPT itu apa saja, dan jangan sampai mayoritas pesantren yg kena stigma. Cara2 labelling kayak gini bisa malah berbahaya jadi bola liar.”
Pemerhati kontra teroris, Ustadz Harits Abu Ulya mengatakan, jangan sampai isu radikalisme yang diarahkan ke umat dan agama Islam menjadi “proyek kedok” yang dampaknya sangat destruktif terhadap tatanan sosial yang ada, dan akhirnya membuat anak bangsa lupa pada problem komplek yang lebih krusial untuk segera di pecahkan; seperti kemiskinan, kualitas SDM, kedaulatan di bidang energi, pangan dan sektor-sektor kebutuhan primer rakyat.
“Jujurlah wahai penguasa dan punggawanya, siapa dan apakah yang menjadi ancaman aktual saat ini terhadap kedaulatan NKRI dengan segenap tumpah darah yang di kandungnya,” tandasnya.