Masyarakat Diminta Pindah ke Kompor Listrik, Aktivis Malari 74: Rakyat Kecil Dibuat Mati

Tak Berkategori

Rakyat kecil dibuat mati atas kebijakan Rezim Joko Widodo (Jokowi) melalui PLN meminta masyarakat pindah ke kompor listrik.

“Indonesia kaya gas dan bisa dinikmati murah oleh rakyat. Sekarang masyarakat diminta pindah kompor listrik. Ini sama saja rakyat kecil dibuat mati,” kata aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (26/12/2021).

Menurut tahanan politik era Soeharto ini, rakyat sudah terbebani dengan biaya listrik saat ini. “Belum lagi ditambah kompor listrik menambah biaya tambah tinggi sehingga listrik bisa dimatikan ketika rakyat tidak bisa membayar,” ungkapnya.

Kata Salim, penggunaan kompor listrik bagian dari Rezim ini mendorong rakyat tidak menggunakan subsidi listrik. “Mau tidak mau, daya listrik subsidi dicabut agar bisa menggunakan kompor listrik,” jelas Salim.

Menurut Salim, kekayaan gas yang dimiliki negara untuk kepentingan rakyat justru dijual ke China. “Gas Blok Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat dijual murah ke China,” ungkap Salim.

PT PLN (Persero) mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan kompor listrik induksi.

Pasalnya, penggunaan kompor induksi itu dinilai memiliki banyak keuntungan jika dibanding menggunakan kompor berbahan bakar gas elpiji.

Manager PLN UP 3 Surakarta, Joko Hadi Widayat, mengatakan beberapa uji coba membuktikan bahwa penggunaan kompor listrik induksi lebih hemat jika dibandingkan dengan menggunakan gas elpiji.