Saat ini ada keanehan di Bangsa Indonesia adanya adu domba yang makin meningkat. Polisi diadu dengan umat. Begitu pula umat diadu dengan TNI.
“Saya berfikir ada keanehan dalam negara kita ini. Ada apa gerangan simbol-simbol. Adu domba makin gencar,” kata Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Al Hamid kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (20/12/2021).
Habib Umar meminta rakyat untuk merenung adanya adu domba yang meningkat melanda Bangsa Indonesia. “Ayo kita merenung sedikit. Sedang terjadi apa di negara kita saat ini,” paparnya.
Ia menilai sangat tidak lucu mengadu domba polisi dengan umat dan TNI dengan umat. “Kita ini bersaudara jangan lagi pakai otot gunakan berfikir,” ungkapnya.
“Untuk berbuat kebaikan dan mensejahterakan umat dan bangsa Indonesia yang teraniaya oleh manusia rakus yang cinta dirinya dan kelompoknya”
Selain itu, ia menyoroti pelecehan terhadap KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di negara demokrasi mengutamakan kebebasan atas undang-undang yang sah. “Mengkritik dengan nada cemoohan atau mengolok seseorang di sebuah negara itu sah-sah aja. Tapi tidak boleh dengan kebencian tanpa dasar. Apalagi di negara kita. Jangan pun jenderal, panglima dan presiden bisa dikiritik,” jelasnya.
Kata Habib Umar, Nabi, Al Qur’an dan agama dilarang untuk diolok-olok masih saja banyak yang melakukan. Hal tersebut untuk dipikirkan bersama agar tidak terjadi perpecahan lebih parah di negeri yang kita cintai ini. Mari kita duduk dengan kepala dingin.