Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin telah menjadi penjilat penguasa dan menghina ulama dengan menyebut dungu Wakil Ketua Umum MUI Ustadz Anwar Abbas yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Demikian dikatakan aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (14/12/2021). “Pernyataan Ngabalin terhadap Anwar Abbas asal jeplak,” ungkapnya.
Kata Damai, Anwar Abbas sudah pada posisi yang benar mengkritik Presiden Jokowi secara langsung karena ulama mempunyai hak serta memiliki kewajiban dan tanggung jawab moral menegur umaro. “Hak seorang Ustadz Anwar Abbas sebagai WNI yang memiliki hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat atau mengkritisi Presiden Jokowi selaku pejabat publik tertinggi di negara ini,” ungkapnya.
Damai mengatakan, hak Ngabalin menjadi penjilat penguasa namun tidak boleh berkata kasar kepada Ustadz Anwar Abbas seorang ulama dan orang tua.
“Orang timur terkenal adat budayanya yang santun terlebih kepada seorang tokoh ulama yang sudah berbuat secara proporsional kepada penguasa,” jelas Damai.
Ia menyarankan Ngabalin meminta maaf kepada Anwar Abbas. “Ngabalin sudah semestinya minta maaf kepada Ustadz Anwar Abbas,” pungkasnya.