Pengembang Pulau Reklamasi dan Pengusaha Hitam akan Halangi Anies Nyapres

Tak Berkategori

Pengembang pulau reklamasi dan pengusaha hitam akan menghalangi Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) 2024.

“Para pengusaha yang bisnisnya menabrak hukum, tentu akan ketakutan jika Anies Jadi orang nomor satu di Indonesia. Mereka berupaya menghalangi Anies,” kata Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa Tony Rosyid dalam artikel berjudul Gagal “Dipukul, Anies Dirangkul”

Untuk menggagalkan Anies menjadi calon presiden, kata Toni dengan menyewa buzzer untuk menyerang mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Kata Tony, pengembang pulau reklamasi kecewa, lalu khawatir jika Anies jadi presiden. Selain pulau reklamasi tidak bisa dilanjutkan, bisnis-bisnis haram lainnya akan terganjal.

“Jika para pengusaha bermasalah ini gagal ganjal Anies, mereka akan beralih strategi: merapat dan merangkul. Mereka tak akan berseberangan dengan penguasa,” ungkapnya.

Selain pengusaha, ada politisi. Bagi para Politisi, menurut Tony, kawan dan lawan itu bergantung situasi. Jaraknya tipis sekali. Pagi kawan, sore bisa jadi lawan. Begitu juga sebaliknya.

Lihat partai-partai ketika berkoalisi. Akur, akrab dan kompak. Nyanyiannya sama: satu platform. Demi keutuhan dan persatuan. Tapi, ketika mereka berada dalam kubu yang berlawanan, satu sama lain saling menyerang.

“Itu semua drama para politisi. Kepentingan mereka cuma satu: mempengaruhi alam bawah sadar rakyat agar memilih calonnya,” jelasnya.

Begitu juga terhadap Anies. Para politisi yang menyerang Anies itu tak ubahnya seperti drama. Saat ini, Anies dianggap mengancam kepentingan politiknya. Jika nanti partainya mengusung Anies, para politisi ini akan tegak lurus ikut garis komando partai. Termasuk PSI, jika nanti merasa lebih menguntungkan jika dukung Anies di Pilpres 2024.

“Begitulah politik, bukan sesuatu yang statis, tapi dinamis. Memukul atau merangkul, itu hanya soal situasi. Situasi mana yang lebih menguntungkan, itulah yang akan jadi pilihan mereka. Suatu sikap yang rasional,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News