KSAD Jenderal Dudung Abdurachman terkesan memusuhi Umat Islam atas pernyataannya yang keras terhadap peserta Reuni 212.
“Pernyataan KSAD Dudung yang keras terhadap Reuni 212 terkesan memusuhi Umat Islam. Dudung tidak boleh membuat pernyatasn bernuansa negatif kepada umat Islam muslim yang mayoritas di republik ini,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (1/12/2021).
Kata Damai, Dudung harusnya melihat Reuni 212 merupakan kegiatan damai yang juga diikuti kalangan non muslim. “Non muslim yang hadir di Reuni 212 merasa nyaman dan terlindungi. Pemberitaan negatif Reuni 212 tidak terbukti dengan adanya peserta dari non muslim,” ungkapnya.
Pernyataan Dudung secara pribadi, kata Damai tidak memunculkan provokasi yang menyudutkan institusi TNI. “Institusi TNI harus dihormati seluruh anak bangsa dan jangan ternoda akibat pernyataan Dudung,” ungkap Damai.
Damai mengatakan, selama ini hubungan TNI dengan umat Islam sangat baik seperti dalam mengatasi gerakan PKI. “Ketika terjadi pemberontakan PKI di Madiun 1945 dan G30S PKI umat Islam dan TNI bersama-sama memberantas komunis di Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menyesalkan Dudung yang terkesan lembek terhadap teroris KKB di Papua. “Padahal teroris KKB Papua sudah membunuh anggota TNI/Polri dan masyarakat sipil,” jelas Damai.
Membandingkan Reuni 212 dan Teroris KKB Papua, kata Damai, masyarakat sangat kecewa sikap Dudung. “Reuni 212 tidak pernah melakukan anarki bahkan pembunuh sebagaimana yang dilakukan teroris KKB Papua,” pungkasnya.