Pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan banyak retorika dan pesan moral absurd ketika berbicara di podcast Deddy Corbuzier.
“Habis nonton poadcast Luhut dengan Deddy Cobuzer. Banyak kali retorika dan pesan moral yang absurd,” kata Ketua Mahkamah Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Binbin Firman Tresnadi di akun Twitter-nya @binbin_ft, Rabu (10/11/2021).
Binbin mengutarakan, pernyataan Luhut di podcast Deddy Corbuzier perlu dijelaskan ke publik terutama negara yang tidak mengambil alih tes PCR untuk identifikasi Covid-19. “Kenapa negara tidak mengambil alih mulai dari pengadaan sampai testnya? Sehingga negara yang memiliki lab sendiri dst. Kenapa harus swasta?” tanya Binbin.
Menurut Binbin, dalam situasi darurat, keselamatan rakyat itu yang utama. Jadi kebutuhan akan PCR tidak bisa dilempar ke mekanisme pasar, negara harus subsidi. “Bahkan bisa menggratiskan kepada seluruh rakyat yang membutuhkan demi keselamatan nasional,” ungkapnya.
Dana mengratisksn tes PCR bagi warga, kata Binbin diambil dari pemangkasan gaji pejabat, fasilitas yang menguras duit negara. “Buka sumbangan terbuka, yang penting transparan, akuntabel dst. Rakyat pasti sumbang,” jelas Binbin.
Deddy Corbuzier menanyakan terkait banyak perusahaan yang mengambil keuntungan dari bisnis PCR ini kepada Luhut.
“Tapi emang bener pada waktu itu ada company company yang menguntungkan tinggi?” ujar Deddy, dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui YouTube Deddy Corbuzier, Rabu, 10 November 2021.
Dirinya justru mengatakan jika dirinya meminta harga PCR untuk terus diturunkan.
“Saya gak persis tau yah, karena saya gak selalu ngecek. Hanya saya selalu ngomel kenapa harganya ini gak bisa diturunin lagi,” ujarnya.
Selain itu Luhut menegaskan jika terjadi supply dan demand dalam keadaan pandemi Covid-19.
“Jadi ini supply-demand aja dalam keadaan keos begitu,” ujar Luhut.