Muncul relawan Pendukung Cinta Republik (PCR) yang mendukung Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Erick Thohir (ET) menjadi calon pasangan capres dan cawapres dalam pilpres 2024.
“Dukungan terhadap pasangan LBP dan ET tentu mengejutkan karena keduanya punya elektabilitas sangat rendah. Karena itu, dilihat dari sisi elektabilitas pasangan ini sangat tidak layak dicalonkan dalam kontestasi pilpres 2024,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada www.suaranasional.com, Rabu (10/11/2021).
Jamiluddin merasa heran kalau ada anak bangsa yang sudi menjadi relawan pasangan tersebut. Sebab, jangankan untuk menang, peluang untuk diusung oleh partai politik saja sangat kecil.
Karena itu, layak dipertanyakan motivasi relawan tersebut untuk mengusung LBP dan ET. Apakah relawan PCR serius ingin mengusung atau hanya untuk menyindir pasangan tersebut terkait kasus dugaan bisnis PCR.
Terlepas dari motivasi mereka, kata Jamiluddin, penggunaan nama PCR memang punya nilai jual. Pemilihan nama yang sedang aktual memang akan lebih mudah menarik perhatian dan diingat masyarakat.
“Namun karena nama PCR populer dalam konotasi negatif, maka dikhawatirkan upaya relawan mengusung LBP dan ET akan dipersepsi negatif oleh masyarakat. Setiap relawan PCR mengemuka, maka persepsi negatif yang muncul dibenak masyarakat terhadap LBP dan ET,” ungkapnya.
Bahkan kalau hal itu terus menerus muncul, maka tak menutup kemungkinan akan terjadi peneguhan. Hal ini tentu akan semakin merugikan LBP dan ET dan makna sesungguhnya PCR itu sendiri.
“Para relawan sebaiknya mengevaluasi penggunaan nama PCR. Jangan sampai penggunaan nama tersebut justeru menjadi bumerang bagi kandidat yang diusung,” pungkasnya.