Tarmidzi Yusuf, Pegiat Dakwah dan Sosial
Awal Juli 2021 penulis telah memprediksi. Menantu AM Hendropriyono, Jenderal Andika Perkasa bakal menjadi Panglima TNI. Prediksi tidak meleset.
Melalui tulisan yang berjudul Seberapa Kuat Jokowi dan Pendukungnya Bertahan Sampai 2024.
Pergantian Panglima TNI akan diikuti dengan reshuffle kabinet jilid dua. Ada kemungkinan dua Menko akan diganti. Salah satunya, Mahfud MD. LBP dan Erick Thohir digoyang bisnis PCR.
Beberapa relawan Jokowi mendesak Jokowi mendepak LBP dan Erick Thohir dari kabinet. Menteri BUMN sejak kabinet Jokowi-JK menjadi incaran PDIP tapi selalu gagal. Sementara, Mahfud MD kabarnya diplot menjadi Menteri Hukum dan HAM.
Tjahyo Kumolo kembali ke posisi awal, Menteri Dalam Negeri. Posisi strategis karena banyak Gubernur, Walikota dan Bupati yang bakal berakhir tahun 2022 dan 2023. Dua tahun tersebut tidak ada Pilkada. Diundur serentak 2024. Peluang investasi politik melalui kepala daerah untuk Pilpres 2024. Sementara, Tito Karnavian mengisi pos Menteri PAN/RB atau Jaksa Agung.
Pergantian pucuk pimpinan TNI akan diikuti pergantian KSAD dan Pangkostrad. Kabarnya, Dudung Abdurrahman akan naik jadi KSAD. Beredar juga calon kuat KSAD, Letjen TNI Muhammad Herindra.
Sementara posisi Pangkostrad bila Dudung Abdurrahman dipromosikan jadi KSAD akan dijabat menantu LBP, Maruli Simanjuntak. Bisa jadi KSAD dan Panglima TNI selanjutnya menantu LBP. Mengingat usia Maruli Simanjuntak baru 51 tahun. Panglima TNI dari menantu ke menantu, canda seorang teman.
Dalam tulisan lain, Menanti Perang Terbuka Jokowi vs Megawati juga telah mengupas kans Andika Perkasa sebagai calon kuat Panglima TNI.
Persaingan posisi strategis lainnya adalah soal pergantian Panglima TNI. Kabarnya, Jenderal Angkatan Darat yang didukung Megawati bukan jagonya LBP. Hingga kini restu Jokowi untuk jenderal tersebut belum keluar.
Sepertinya Jokowi lebih condong ke jagonya LBP. Dengan ditunjuknya Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI telah mengakhiri ‘pertarungan’ perebutan Panglima TNI yang dimenangi kubu Megawati.
Statemen Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjadi petunjuk ‘perebutan’ jabatan Panglima TNI bukan figur yang diharapkan. Kabarnya, Hadi Tjahjanto lebih condong ke KSAL Yudo Margono sebagai penggantinya.
Dengan ditunjuknya Andika Perkasa sebagai Panglima TNI belum menjadi indikasi bakal menguatnya posisi politik Megawati di pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin. Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah dalam genggaman Megawati. Kabarnya, untuk merekonstruksi ulang sejarah Indonesia.
Bila LBP dan Erick Thohir terdepak dari kabinet Jokowi – Ma’ruf Amin dapat dijadikan indikator menguatnya posisi politik Megawati hingga menjelang 2024. Apalagi kedua posisi yang ditinggalkan LBP dan Erick Thohir diisi loyalis Megawati.
Sebagai kompensasinya, bisa saja Megawati ‘melepas’ ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung yang baru-baru ini diterpa isu poligami. Rumornya, untuk ‘menghibur’ Tito Karnavian setelah posisi Menteri Dalam Negeri diambil alih loyalis Megawati.
Perebutan ‘kekuasaan’ yang tercermin dalam pergantian Panglima TNI, reshuffle kabinet dan bergesernya posisi strategis di Angkatan Darat menunjukkan adanya indikasi kuat menutup rapat-rapat kasus pembantaian dan pembunuhan 6 (enam) Laskar FPI dan membungkam kekuatan oposisi melalui dikurungnya Imam Besar Habib Rizieq Shihab selama 4 tahun hingga 2024 untuk mempertahankan status quo. Rezim oligarki.
Bandung, 2 Rabiul Akhir 1443/7 November 2021