Orang atau kelompok harus mengaji terlebih dulu yang masih mempersoalkan najis anjing.
“Makanya saya selalu bilang kepada mereka ini yang ribut soal perbedaan seperti itu (soal najis anjing), jangan-jangan belajarnya masih kurang lama. Ngaji lagi. Jangan emosi, ngaji dulu. Orang emosian biasanya ilmunya cetek,” kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qaumas dalam podcast dengan Deddy Corbuzier di YouTube pada Selasa (2/11/2021).
Gus Yaqut-panggilan Yaqut, perbedaan pandangan terkait najis anjing tidak perlu disatukan.
“Saya kira tidak perlu juga menyatukan paham. Biarkan saja. Karena memang Tuhan itu menginginkan kita berbeda. Tuhan itu tidak berkehendak kita ini sama,” tutur Yaqut Cholil.
Deddy Corbuzier menyinggung soal pandangan Islam tentang anjing yang berbeda-beda.
“Ada yang mengatakan anjing itu najis secara mutlak. Ada yang mengatakan kena air liur atau kotorannya najis. Ada juga yang mengatakan bahwa anjing itu kalau dijilat baru najis,” kata Deddy Corbuzier.
“Sedangkan saya baca di Arab ada kafe, ada anjingnya sekarang. Nah ini kan akhirnya karena perbedaan seperti itu, pasti terjadi keributan. Apakah tidak mungkin menyatukan sebuah paham yang sama di Indonesia?” tanya Deddy Corbuzier.