Rezim Orde Baru (Orba) menggelapkan sejarah Bung Karno dalam membantu Bangsa Islam di berbagai dunia.
“Selama Orde Baru Bung Karno digelapkan sejarah yang benar,” kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam webinar yang dihelat The Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Senin (11/1/2011).
Hasto bercerita Sukarno pernah menyewa rumah di daerah Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu pascakemerdekaan. Rumah itu digunakan untuk perumusan kemerdekaan Aljazair, Afganistan, Maroko, dan Tunisia.
Tak hanya soal penghapusan sejarah, Hasto juga menyinggung soal pemerintahan otoriter Orde Baru. Ia menyebut Soeharto melakukan konsolidasi demokrasi dengan tangan besi.
Kata Hasto, saat itu sulit sekali mengungkap pendapat berbeda. Hasto mengaku berhadap-hadapan dengan Koramil saat menyampaikan pendapat berbeda dari pemerintah.
Di level elite, Soeharto membatasi hanya ada tiga partai politik. Akan tetapi, Golkar mengkonsolidasi semua hal. PDIP dan PPP hanya menjadi hiasan politik, ucap Hasto.
“Dilakukan konsolidasi demokrasi oleh Pak Harto, tetapi dengan tangan besi,” tuturnya.