Jaksa Agung sangat mengecewakan karena seolah-olah membiarkan Kejati Papua atas dugaan bermain beberapa proyek di Bumi Cendrawasih.
“Kami sangat kecewa ke Jaksa Agung yang tidak tegas menegur dan membiarkan Kejati Papua atas dugaan bermain proyek,” Ketua Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Papua Danny Wenda kepada www.suaranasional.com, Selasa (2/11/2021).
Menurut Danny, Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Papua mempunyai data dugaan Kejati Papua bermain beberapa proyek. “Kami sudah melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Agung tapi tidak ada tindak lanjutnya,” ungkapnya.
Ia juga heran pihak Kejaksaan Agung belum memanggilnya sebagai pelapor.
“Kami atas nama Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Papua sebagai pelapor tidak pernah terima surat panggilan sampai saat dari Kejaksaan Agung. Kami juga telah memberikan nomor telepon kami kepada pihak Kejaksaan Agung,” jelas Danny.
Kejati Papua, Nikolaus Kondomo mengutarakan dalam menguji bohong atau tidak (berita itu), harus diklarifikasi. “Maka yang bersangkutan harus meminta hak jawab kepada medianya,” ujarnya.
Terkait berita hoaks yang beredar tersebut, Nikolaus menyatakan bahwa telah merugikan dan mencemarkan nama baik instansi yang ada di papua.
“Sekarang Berni, yang bersangkutan sudah diberikan surat panggilan oleh Kejati dalam waktu 2×24 jam untuk mengklarifikasi berita hoax tersebut atau di tarik kembali.Kalau tidak maka kami akan menempuh jalur hukum,” tambahnya
“Kalau medianya tidak menanggapi, maka pihak Kejati ini akan mengadukan media tersebut ke Dewan Pers. Nanti, Dewan Pers akan memproses,” tutup Nikolaus