Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) memandang bahwa problem pokok bangsa Indonesia saat ini adalah cengkeraman oligarki. Oligarki telah menguasai hampir ke seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejalan dengan hal itu, Ketua Umum PRIMA Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa saat ini dibutuhkan kekuatan baru yang mampu menjadi antithesis atas dominasi oligarki tersebut.
Ia menjelaskan, jika saat orde baru oligarki hanya tersentralisasi di tangan Suharto. Maka saat ini oligarki telah terfragmentasi menjadi pelbagai kelompok. Namun, kepentingan mereka tetap sama yakni menguasai perekonomian dan politik nasional.
“Oligarki sudah merasa nyaman dan mereka akan mempertahankan supremasi politik dan ekonomi untuk terus berkuasa di Indonesia,” kata Agus Jabo dalam pidatonya saat kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II PRIMA yang digelar secara virtual di Jakarta, Minggu (3/10/2021).
Agus Jabo menyadari bahwa oligarki memiliki sumber daya yang besar dalam mencengkeram bangsa ini. Oleh sebab itu, Ia mengingatkan kepada seluruh pimpinan PRIMA di daerah untuk terus memperluas pembangunan dan memperkuat struktur partai secara ideologi, politik maupun organisasi.
Selain itu, penguatan itu juga harus dilakukan secara merata dan tersebar luas kepada seluruh kader dan jajaran pimpinan sampai tingkatan paling bawah.
Ia meyakini, pihaknya akan mampu mengubah Indonesia dari cengkeraman oligarki menjadi bangsa yang adil dan makmur sebab PRIMA memiliki modal dan pengalaman sejarah dalam proses pergerakan selama ini.
“Ini tugas sejarah yang besar, tugas sejarah yang berat, namun kita sering dan pernah menghadapi situasi yang sulit di masa lalu,” tambah pria asal Magelang Jawa Tengah tersebut.
Agus Jabo menegaskan, PRIMA akan memimpin jalannya perubahan di Indonesia dengan cara merebut kekuasaan dan menggunakannya untuk membebaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman oligarki.
Oleh sebab itu, Ia berpesan agar seluruh kader PRIMA mampu mengajak seluruh unsur, elemen dan kekuatan lain untuk bergabung dan bersatu dalam perjuangan melawan oligarki ini.
“Karena musuh sangat besar dan hebat, kita tidak bisa sendiri, kita harus mengajak unsure-unsur lain, elemen-elemen lain, kekuatan-kekuatan lain untuk bersatu dan bergabung, selama mereka setuju dengan platform perjuangan dan mau berjuang bersama,” tutupnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Majelis Pertimbangan Partai PRIMA, Mayjend (Purn) R. Gautama Wiranegara, menekankan terkait pentingnya memenangkan Pancasila kembali di Indonesia.
Menurutnya, sudah banyak pihak yang saat ini mengutip Pancasila. Namun, lanjutnya, ideologi bangsa ini hanya jadi simbol belaka tanpa benar-benar diamalkan dalam perilaku hidup bernegara dan berbangsa.
“Makanya deklarasi PRIMA dilakukan 1 Juni 2021, ini untuk memenangkan kembali Pancasila yang benar, Pancasila 1 Juni,” tuturnya.
Sekedar informasi, kegiatan Rapat Koordinasi Nasoinal (Rakornas) kedua Partai PRIMA ini digelar secara virtual dengan melibatkan pimpinan Dewan Pimpinan Wilayah di 34 provinsi dan Dewan Pimpinan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Kegiatan Rakornas ini dilakukan untuk memantapkan langkah PRIMA menuju verifikasi partai politik yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang.