Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)
Setelah puluhan tahun terpisah. Tak jelas jejaknya ada di mana. Dapat kabar, Tanzil Azharie ada di Papua. Keren, anggota DPRD Kabupaten Mimika Papua. Amanah mulia yang ia emban saat ini.
Kalau bukan petarung sejati, manalah mungkin terpilih sebagai Wakil Rakyat dari daerah yang mayoritas berbeda suku, bahasa dan agama. Tanzil Azharie telah membuktikan itu. Padahal, banyak yang gagal ‘bertarung’ di daerah yang bukan asalnya.
Tidak mudah memperoleh dukungan rakyat, apalagi sebagai warga pendatang. Tanzil Azharie lagi-lagi telah membuktikan itu. Berhasil meraih simpati dan dukungan sehingga mengantarkannya sebagai anggota DPRD yang terhormat. Tentu saja berkah dari Tuhannya, Allah subhanahu wata’ala. Di samping karena keluwesan dan kepandaian dalam bergaul.
Petarung sejati yang dulunya saat kuliah di kampus seribu tangga, dikenal sebagai seorang demonstran yang gigih memperjuangkan hak-hak rakyat yang tertindas oleh rezim ketika itu.
Sebagai petarung sejati, jatuh bangun dalam membangun kehidupan telah mengantarkannya sebagai pribadi yang rendah hati.
Mengalir bagai air. Begitulah yang terucap dari Calon Ketua Umum IKA IKOPIN, Tanzil Azharie saat bersilaturrahim dengan alumni IKOPIN lintas angkatan dan fakultas kemarin (2/10) di sebuah Rumah Makan Sunda Jatinangor.
Seperti air yang terus mengalir meski banyak rintangan yang menahan alirannya, ia akan terus mencari jalan keluar, sekecil apa pun. Mencerminkan pribadi Tanzil Azharie seorang petarung yang pantang menyerah dan berpendirian.
Tak banyak ucapan yang ia sampaikan. Apalagi janji-janji. Jauh dari politik transaksional seperti layaknya sosialisasi untuk sebuah kontestasi. Dalam kesederhanaan dan apa adanya, Tanzil Azharie dengan gaya khasnya menuturkan;
“Kawan-kawan, kita berkumpul hari ini untuk memperkuat dan menyambung silaturrahim yang selama ini sempat terputus. Bersama IKA IKOPIN, Kita berjuang untuk negeri.”
Sang petarung sejati itu kini ingin mengabdi untuk kampus yang telah membesarkannya. Sukses, sukses, sukses kawan!
Bandung, 26 Shafar 1443/3 Oktober 2021