Siapa sangka, Desa Cikolelet di Kabupaten Serang masuk jadi 50 besar Desa Wisata Terbaik se-Indonesia. Desa ini ada di Kecamatan Cinangka yang dekat ke daerah pesisir Anyer.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi (Menparekraf) Sandiaga Uno datang langsung ke desa Cikolelet yang dikenal sebagai perkampungan bersih dan aman.
Sandiaga tiba di Desa Cikolelet pukul 10.00 WIB. Ia disambut tarian tradisional. Sepanjang jalan ia disambut para ibu-ibu yang mainkan musik dengan kentongan, aksi tarian, dan melihat ibu-ibu yang bermain irama menggunakan lisung atau alat penumbuk padi dari kayu.
Sandiaga diajak warga masuk ke Kampung Kopi. Kampung ini jadi lumbung pengembangan ekonomi kreatif di Desa Cikolelet. Di sini ada kerajinan rumbia yang dibuat oleh warga dan kerajinan tangan dari bahan daur ulang.
Selain itu, karena desa yang masuk ke kawasan dekat perkebunan, warga juga membuat aneka cemilan tradisional dari buah melinjo. Cemilan ini sering disebut emping. Ada juga peternak kambing etawa yang susunya dikemas botolan untuk dijual.
Aneka produk kreatif warga ini kemudian dikumpulkan dan dijual di Imah Awi. Sebuah gerai yang menampilkan produk ekonomi masyarakat Cikolelet. Wisatawan ke desa ini bisa langsung membeli produk yang dibuat warga di atas tadi di sini. Disebut Imah Awi karena bangunannya yang dibuat dari atap rumbia dengan bambu sebagai penopang.
Sandiaga lalu meresmikan Cikolelet sebagai salah satu dari 50 Desa Wisata Terbaik se-Indonesia. Desa ini katanya bisa berkembang dan sejahtera apalagi banyak potensi dan kegiatan warganya yang kreatif.
“Selamat Desa Cikolelet menembus salah satu wisata terbaik di Indonesia. Saya resmikan Desa Cikoleler sebagai wisata terbaik,” kata Sandiaga, Sabtu (2/10/2021).
Pemilihan Cikolelet sebagai 50 desa wisata terbaik kata Sandiaga sudah ditentukan oleh tim dewan juri. Tim bersifat independen dan melihat bagaima potensi dan pengembangan wisatanya.
Ia juga mengatakan, kunci pengembangan desa wisata Cikolelet ke depan adalah berinovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ia sempat bertemu dengan salah satu ibu-ibu perajin makanan ringan emping. Kuncinya untuk berkembang untuk para pelaku ekonomi ini adalah inovasi. Makanya, dari kementerian diberi bantuan permodalan agar berkembang.
“Kolaborasinya nanti kita buat gerakan bangga produk Indonesia. Nanti kita jual di platform e-commerse sehingga nanti masyarakat bukan habya bangga dengan produk indonesia tapi juga beli produk dari cikolelet,” katanya.
Di Desa Cikolelet ada tempat wisata mulai dari Puncak Cibaja sebagai tempat perkemahan dengan latar pemandangan Rawa Danau. Ada juga wisata air terjun dan permainan dengan nuansa alam terbuka.
[detiktravel]