Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten mengalami kebakaran hebat pada Rabu (8/9/2021) dini hari, yang menyebabkan jatuhnya korban tewas setidaknya sebanyak 41 orang dan 73 narapidana (napi) mengalami luka-luka.
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut sangat memilukan hati.
“Kebakaran yang menimbulkan jatuhnya banyak korban luka dan tewas di Lapas Kelas I Tangerang adalah peristiwa yang memilukan,” kata Anis Matta dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (8/5/2021).
Menurut Anis Matta, Partai Gelora sangat berduka dengan kebakaran tersebut, meskipun yang menjadi korban adalah para narapidana. Tetapi hal ini menyangkut sisi kemanusiaan, dan para korban berhak atas keselamatan nyawa mereka.
“Kita turut menyampaikan duka cita kepada keluarga para korban. Walaupun berstatus sebagai narapadina, para korban berhak atas keselamatan nyawa mereka,” katanya.
Anis Matta meminta pemerintah melakukan penyelidikan penyebab kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, termasuk bagaimana proses evakuasi yang dilakukan hingga menyebabkan jumlah korban yang tewas cukup banyak.
“Pemerintah perlu memeriksa dengan teliti penyebab kebakaran dan mekanisme evakuasi agar tidak terjadi peristiwa yang sama di kemudian hari,” tandas Anis Matta.
Seperti diketahui, sebanyak 41 orang tewas dalam kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (8/9/2021) dini hari. Dari 41 korban yang tewas, 39 orang merupakan WNI dan dua korban lain merupakan WNA Portugal dan Afrika Selatan. Mereka merupakan napi kasus pembunuhan, satu orang napi terorisme, dan yang lainnya napi kasus narkoba.
Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 01.45 WIB, dan api baru bisa dipadamkan 1,5 jam kemudian, setelah kedatangan 12 unit mobil pemadaman kebakaran. Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang terbakar, berada di Blok C 2 yang dihuni oleh 2.072 orang.