Pemerintah tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur pada tahun 2022 mendatang di tengah pandemi Covid-19. Selain pembangunan dan pembenahan bandara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menaruh perhatian terhadap pembangunan infrastruktur perkeretaapian.
“Highlight prioritas kegiatan tahun 2022 pada Direktorat Jenderal Perkeretaapian, yaitu Pembangunan Prasarana Perkeretaapian sebanyak 10 kegiatan,” kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam RDP dengan Komisi V DPR RI, Rabu (1/9/2021).
Adapun 10 kegiatan tersebut adalah double track Kiaracondong-Cicalengka tahap 1&2 sepanjang 22,17 km yang merupakan multi year contract (MYC 2020-2024), double track Bogor-Sukabumi sepanjang 26,8 km (MYC 2019-2023), double track Mojokerto-Sepanjang dengan jarak 33 km (MYC 2021-2023), double track Solo Balapan-Kadipiro sejauh 4,13 km (MYC 2021-2023), serta pembangunan KA Makassar Pare-Pare segmen Maros-Kabupaten Barru sepanjang 59,6 km (MYC) 2018-2022.
Kemudian elektrifikasi segmen Solo Balapan – Solo Jebres sepanjang 3,5 km (MYC 2020-2022), Lanjutan KA Layang Medan-Binjai 6,8 km (MYC 2022-2024), Penyelesaian jalur KA Semarang Tawang Tanjung Mas sepanjang 2 km, Sgmen Krueng Geukeuh-Paloh 8 km (MYC 2021-2023) serta enginerering service Jakarta MRT project base 1.
“Kegiatan selanjutnya peningkatan prasarana perkeretaapian sebanyak 9 kegiatan dengan rincian fasilitas perkeretaapian lintas Manggarai-Jatinegara paket A tahap II multi years contract sejak 2019 sejauh 9 Km, fasop Jatinegara Bogor dan Manggarai-Jakarta sejauh 77,29 km //multi years contract// sejak 2020,” jelas Zulfikri.
Selain itu, ada 7 peningkatan prasarana lainnya, misalnya segmen Padang-Pariaman, segmen Kisara-Mambangmuda, segmen Medan-Labuan, segmen Padang-Bukit Putus Pauhlima, dan segmen Lahat-Lubuk Linggau.
Adapun belanja modal Ditjen Perkretaapian 2022 mencapai Rp 4.923.179.003.309. Belanja modal Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mendominasi dengan Rp 3,5 triliun, disusul belanja modal Rupiah Murni (RM) dengan Rp 1,1 triliun serta belanja modal pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) mencapai Rp 74,24 miliar.
[cnbcindonesia]