Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak independen lagi atas pernyataan Kepala KSP Moeldoko bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sesuai keinginan Presiden Jokowi.
“Istana yang diwakili Moeldoko menyebut TWK KPK sesuai keinginan presiden menandakan lembaga antirasuah itu tidak independen lagi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Sabtu (27/8/2021).
Menurut Muslim, TWK merupakan cara untuk menyingkirkan para pegawai KPK yang berani dalam memberantas korupsi. “Para penyidik KPK yang bersih, berani seperti Novel Baswedan tersingkir melalui TWK,” papar Muslim.
Kata Muslim, rakyat bisa melihat kerja Jokowi menjadi Presiden terlibat dalam pelemahan KPK. “Padahal janjinya mau menguatkan KPK. Omongan Jokowi tidak perlu dipercaya,” jelasnya.
Muslim mengatakan, pelemahan KPK tidak lepas dari para taipan dan koruptor yang telah meggelontorkan uang di Pilpres 2019. “Koruptor dan taipan menagih janji setelah mereka menggelontorkan uang. Dan janji itu dijalankan pemenang Pilpres dengan melemahkan KPK,” papar Muslim.
Moeldoko menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah melakukan langkah-langkah yang diinginkan Presiden Joko Widodo dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). Pernyataan itu ia sampaikan menjawab tuntutan publik agar Jokowi menengahi polemik TWK.
Moeldoko menjelaskan para pegawai yang tidak lolos TWK sudah difasilitasi untuk ikut bela negara. Menurutnya, permasalahan itu telah selesai.
“KPK sudah melakukan langkah-langkah ya seperti apa yang diinginkan oleh Presiden bahwa untuk penanganan terhadap mereka kemarin sudah selesai,” kata Moeldoko dalam program Newscast CNNIndonesia TV, Jumat (27/8).