Reshuffle Kabinet & Politik Dagang Sapi Kabinet Presiden Sial

Tak Berkategori

Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)

Tanda-tanda kocok ulang kabinet mulai menemui titik terang. Perseteruan, jika ada, antara Jokowi dan Megawati sementara ‘genjatan senjata’. Kemungkinan telah terjadi kompromi politik. Bagi-bagi jabatan. Politik dagang sapi.

Bermula dari tangisan Megawati beberapa hari lalu (18/8). Megawati mengaku kerap menangis melihat Jokowi sampai kurus karena memikirkan rakyat. Meski sudah bekerja keras, tutur Megawati, Jokowi masih saja diejek dengan sebutan kodok.

Publik membaca tangisan Megawati sebagai sinyal telah terjadi deal-deal politik antara Jokowi dan Megawati. Isyarat bakal ada reshuffle kabinet dan penunjukkan Panglima TNI yang baru.

Bakal adanya kompromi politik melalui kocok ulang kabinet. Setidaknya dapat dibaca dengan dua peristiwa pada hari selasa (24/8).

Pertama: Jokowi dan Prabowo meninjau langsung sodetan akses jalan menuju rencana ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur. Bisa ditebak. Ada obrolan politik antara Jokowi dan Prabowo.

Kedua: Pertemuan elit PDIP dan Gerindra di kantor DPP PDIP. Sinyal kesepahaman kedua partai besar untuk saling dukung, termasuk soal reshuffle kabinet dan pergantian Panglima TNI yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Isyarat juga kedua partai akan berkoalisi pada gelaran Pilpres 2024.

Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, elit PDIP dengan Gerindra. Menandakan terjadinya kompromi politik. PDIP dan Gerinda sedang ‘bulan madu’.

Sinyal itu diperkuat lagi dengan pertemuan Jokowi dengan para Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal partai koalisi pendukung Jokowi kemarin (25/8) di Istana. Kabarnya, Ketua Umum dan Sekjen PAN ikut hadir dalam pertemuan tersebut. PAN bakal dapat 1 pos menteri.

Partai koalisi pendukung Jokowi makin gemuk. Total ada 7 partai termasuk pendatang baru, PAN. Otomatis koalisi Jokowi menguasai 82% kursi DPR dan 79% kursi MPR. DPR diprediksi makin tumpul dan mandul. Sebaliknya, ancaman bagi kekuasaan Jokowi bila tiba-tiba terjadi tsunami politik.

Dengan masuknya PAN dalam koalisi pendukung Jokowi. Jokowi hanya butuh 7% kursi lagi di MPR agar amandemen UUD 1945 mulus. Hanya menyisakan PKS dan Demokrat.

Publik membacanya telah terjadi kesepakatan perihal sosok Panglima TNI antara Jokowi, Megawati dan Prabowo. Kompensasinya. Barter dengan posisi menteri strategis. Win-win solution.

Tangisan Megawati berbuah manis. Tampaknya jagoan Megawati terpilih sebagai Panglima TNI. Gerbong Angkatan Darat bergeser. Kemungkinan Dudung Abdurachman naik jadi KSAD. Sementara itu, menantunya LBP, Maruli Simanjuntak bakal menyandang bintang tiga.

Hal berbeda terjadi pada HRS. Perpanjangan penahanan tanpa dasar hukum yang jelas. Duka bagi korban KM 50. Kasus pembantaian dan pembunuhan enam laskar FPI makin gelap dan kabur. Sudah dikunci oleh aktor intelektual.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُوْنَ عَلَى الْإِمَارَةِ، وَسَتَكُوْنُ نَدَامَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kekuasaan, padahal kelak di hari kiamat ia akan menjadi penyesalan.” (Shahih, HR. al-Bukhari no. 7148)

Bandung, 17 Muharram 1443/26 Agustus 2021

Simak berita dan artikel lainnya di Google News