Pemerintah tidak mendengar aspirasi rakyat atas kebijakan memperpanjang PPKM di saat pandemi Covid-19.
“Pemerintah seolah tidak mendengar jeritan rakyat yang semakin banyak terdampak pandemi Covid-19,” kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada www.suaranasional.com, Senen (9/8/2021).
Kata Jamiluddin, PPKM Diperpanjang membuat para pekerja semakin banyak yang di PHK dan dirumahkan. Mereka ini sudah sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Para pekerja tidak tetap juga semakin dalam ketidakpastian. Penghasilan yang tidak jelas membuat mereka sudah sampai tahap frustasi.
Kata Jamiluddin, kondisi tersebut dikhawatirkan akan mempercepat terjadinya krisis sosial di masyarakat. Peluang ke arah itu sangat terbuka mengingat sebagian masyarakat sudah sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Sejarah membuktikan, krisis sosial akan terjadi bila persoalan perut tak dapat dipenuhi. Masyarakat akan nekad untuk dapat memenuhi perut dirinya dan keluarganya,” jelasnya.