Latihan Perang Bersama TNI AD-US Army, Eks Kepala BIN: Eliminer Kedekatan dengan China

Tak Berkategori

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI (Purn.) Sutiyoso, angkat bicara soal Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield 2021 yang melibatkan ribuan pasukan TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat Amerika Serikat (United States Army).

Pernyataan Sutiyoso tak lepas dari isu Laut China Selatan (LCS). Seperti yang diketahui, dalam setahun terakhir Laut China Selatan menjadi wilayah yang diklaim oleh Republik Rakyat China (RRC).

Klaim China atas wilayah perairan seluas 3,5 juta kilometer persegi, mendapat reaksi keras dari negara adikuasa, Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, Latma Garuda Shield ke-15 yang digelar oleh TNI Angkatan Darat dan Angkatan Darat AS (US Army) kali ini, justru menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Total ada 5.428 personel TNI Angkatan darat dan US Army, yang terlibat dalam latihan besar-besaran di tiga tempat berbeda.

Mantan Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (Wadanjen Kopassus) itu meyakini bahwa saat ini, anggapan AS terhadap Indonesia yang lebih dekat dengan China sudah berkurang. Sutiyoso juga memberikan fakta bahwa militer Indonesia cukup tergantung dengan AS.

Oleh sebab itu, Sutiyoso merasa jika Indonesia perlu meningkatkan hubungan baik dengan AS. Sementara di sisi lain, China juga tidak akan bisa menekan Indonesia dengan kekuatannya.

“Enggak enak juga kalau kita dimusuhi Amerika, kita rugi luar biasa. Perlengkapan militer kita dari Amerika semua. Kalau kita diboikot spare part sudah mampus saja kita. Kesan itu mungkin sudah bisa kita eliminir, China juga tidak terlalu bisa menekan kita, karena kita punya teman namanya Amerika,” ucap Sutiyoso di tvOne beberapa waktu lalu.