Tarmidzi Yusuf
Pegiat Dakwah dan Sosial
Bulan Mei hingga Agustus 2021 setidaknya terdapat lima lembaga survei merilis hasil survei untuk Calon Presiden 2024.
Dua gubernur dan satu menteri selalu masuk tiga besar survei Calon Presiden 2024. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Prabowo Subianto unggul versi tiga lembaga survei. Sementara Anies Baswedan menempati posisi pertama versi ARSC. Ganjar Pranowo konsisten berada di urutan ketiga versi empat lembaga survei dan posisi pertama versi survei Indikator Politik Indonesia.
Hasil survei Lembaga Survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi teratas dengan perolehan 17,01 persen.
Sementara Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menurut survei ARSC berada diposisi kedua dengan 14,31%.
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada diposisi ketiga. Elektabilitas Ganjar Pranowo menurut ARSC 11,25%.
Hasil survei Puspoll Indonesia, Gubernur DKI Jakarta populer dengan sapaan Gubernur Indonesia, Anies Baswedan berada diposisi kedua setelah Prabowo Subianto.
Anies Baswedan versi Puspoll Indonesia memperoleh 15,4%. Prabowo Subianto unggul di posisi puncak 20,9%. Sementara Ganjar Pranowo harus puas dengan angka 13,8%.
Demikian pula dengan survei Litbang Kompas. Lagi-lagi Anies Baswedan berada di posisi kedua. Posisi pertama ditempati Prabowo Subianto.
Elektabilitas Anies Baswedan versi survei Litbang Kompas berada diangka 10%, terpaut 6,4% dari Prabowo Subianto dengan 16,4%. Ganjar Pranowo menurut survei Litbang Kompas 7,3%.
Ganjar Pranowo unggul di survei versi Indikator Politik Indonesia dengan perolehan 15,7%. Lagi-lagi beda tipis dengan Anies Baswedan 14,6%. Sedangkan Prabowo Subianto menempati posisi ketiga 11,1%.
Hasil survei terbaru seperti dipaparkan oleh Indostrategic (CNN Indonesia, 3/8/21). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditempel ketat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Prabowo Subianto unggul di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 17,5%. Selisih tipis 0,5% dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Indostrategic, elektabilitas Anies Baswedan 17%. Sedangkan elektabilitas Ganjar Pranowo 8,1%.
Jika dibandingkan hasil survei Litbang Kompas yang dirilis bulan Mei 2021 dengan Indostrategic, elektabilitas Anies Baswedan naik dua kali lipat, dari 10% menjadi 20%. Sementara Prabowo Subianto naik 4,1% menjadi 20,5%. Ganjar Pranowo naik tipis hanya 0,8%.
Menarik untuk dicermati. Bila ketiga kandidat presiden tersebut dipasangkan dengan Calon RI 2. Duet Anies-AHY berpeluang besar memenangi Pilpres 2024 versi Indostrategic.
Sebelumnya, penulis pernah mengupas peluang duet Anies-AHY dalam tulisan berjudul Anies-AHY atau Anies-Puan diantara Prabowo-Puan. Tulisan tersebut dirilis 31 Mei 2021.
Tidak hanya Indostrategic yang melontarkan peluang duet Anies-AHY. Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia Igor Dirgantara, terlebih dahulu melontarkan bahwa pasangan Anies-AHY merupakan antitesa dari kepemimpinan Jokowi.
Menurut survei Indostrategic, pasangan Anies-AHY berada diposisi teratas 20,25%. Sementara pasangan Prabowo-Puan berada di urutan kedua dengan angka 14,65%. Posisi ketiga ditempati pasangan Ganjar-Ridwan Kamil 8,05%.
Padahal, Prabowo Subianto unggul menurut tiga lembaga survei. Anies dan Ganjar hanya unggul versi ARSC dan Indikator Politik. Figur Calon Wakil Presiden sangat menentukan kemenangan pasangan Calon Presiden.
Dengan modal elektabilitas dan prestasi selama hampir empat tahun memimpin Jakarta, membuka peluang Anies Baswedan memenangi Pilpres 2024.
Diprediksi ada empat partai yang bakal merapat mendukung pencalonan Anies Baswedan. Dua partai hampir dipastikan mendukung Anies Baswedan. Dua partai lagi, masih tarik menarik antara mendukung Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.
Fenomena Partai Golkar pada Pilpres 2004 dan 2014 bisa saja terjadi pada Pilpres 2024. Golkar terbelah.
Pilpres 2004 Golkar mendukung Wiranto-Shalahuddin Wahid. Golkar kalah. Pemenangnya SBY-JK.
Demikian pula pada Pilpres 2014. Golkar mendukung Prabowo-Hatta. Kalah juga. Pemenangnya Jokowi-JK.
Lagi-lagi JK, kader Golkar yang tidak didukung Golkar, akhirnya keluar sebagai pemenang Pilpres 2004 dan 2014.
Akankah ‘kesalahan politik’ Golkar terulang kembali di Pilpres 2024. Struktur Partai Golkar mendukung duet Ganjar-Airlangga? Sementara faksi terbesar Golkar mendukung Anies Baswedan. Atau kemungkinan duet Anies-Airlangga. Walaupun peluangnya kecil. Sebab, elektabilitas Airlangga Hartarto jauh dibawah AHY.
Kuatnya pengaruh JK bisa saja Partai Golkar masuk gerbong pendukung Anies Baswedan. Bila Golkar ngotot mencalonkan Airlangga Hartarto atau Ganjar Pranowo, bisa saja fenomena Golkar tahun 2004 dan 2014 bakal terulang kembali di Pilpres 2024.
Wallahua’lam bish-shawab.
Bandung, 26 Dzulhijjah 1442/5 Agustus 2021