PPKM Darurat maupun Level 4 menjadi sarana efektif Rezim Joko Widodo (Jokowi) membungkam suara rakyat.
“PPKM Darurat dinilai menjadi sarana efektif untuk membungkam aspirasi rakyat,” kata Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin kepada www.suaranasional.com, Selasa (27/7/2021). “Pemberlakuan PPKM tidak ada peluang bagi rakyat untuk mengadakan demonstrasi umum sebagai sarana penyampaian aspirasi dan tuntutan, berdalih masih dalam situasi PPKM Darurat,” ungkapnya.
Khozinudin menilai wajar ada yang memaknai PPKM sebagai Protokol Penjagaan Kekuasaan Mutlak (Absolute), yang berorientasi pada penjagaan kekuasaan Jokowi.
“Jadi, dalam konteks penjagaan kekuasaan Jokowi -sejauh ini masih terkendali- sehingga pernyataan Luhut Panjaitan masih releva,” jelasnya.
Mahasiswa yang memberikan gelar The King Of Lip Service kepada Jokowi juga sama Lip Servicenya. Tak ada aksi nyata mahasiswa, selain hanya ungkapan lip service di sosial media.
Patut diduga, kata Khozinudin PPKM akan terus diperpanjang sampai potensi ancaman terhadap eksistensi kekuasaan Jokowi dinilai hilang atau setidaknya berkurang. Namun, alih-alih mengurangi tuntutan Jokowi mundur, perpanjangan PPKM justru menambah kejengkelan rakyat karena dibatasi kegiatannya tanpa diberikan kompensasi. Dan yang paling menjengkelkan, dibelenggu hak politiknya untuk menyampaikan aspirasi menuntut Jokowi mundur dengan melakukan demonstrasi.
Nampaknya, apa yang ditulis oleh Kolonel Sugeng Waras benar-benar akan terjadi. Ya, pandemi akan berakhir seiring berakhirnya kekuasaan Jokowi.
“Jadi, prioritas kegiatan masyarakat saat ini juga harus menggencarkan PPKM. Yakni, Perjuangan Politik Kawal Mundurnya Jokowi,” pungkasnya.