Taipan berbisnis di tengah pandemi di mana Kemensos akan menggandeng perusahaan fintech dalam penyaluran dana bansos.
“Dana bansos menggunakan perusahaan fintech. Ini menunjukkan taipan mencari celah bisnis di tengah pandemi,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Senen (26/7/2021).
Menurut Muslim, perusahaan fintech ikut menyumbang di pilpres 2019 sehingga diberi proyek dalam penyaluran dana bansos. “Ada timbal balik ketika memberikan bantuan di Pilpres dengan diberi proyek,” ungkapnya.
Kata Muslim, harusnya penyaluran dana bansos tidak perlu melibatkan perusahaan fintech. “Saya baca beberapa bank BUMN juga dilibatkan. Ini sudah bagus tapi perlu mendapatkan pengawasan,” jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan, para taipan mengembangkan perusahaan fintech. “Biasanya perusahaan fintech milik taipan dipegang anak-anak muda,” ungkap Muslim.
Kementerian Sosial (Kemensos) akan menggandeng perusahaan fintech dalam penyaluran dana bansos. Selain fintech, pemerintah turut melibatkan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Implementasi fintech itu akan secepatnya kami lakukan dan semoga bisa dilaunching pada 17 Agustus 2021,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini, Jumat (23/7).
Sebelumnya, pemerintah telah menggandeng bank BUMN yang tergabung dalam Himbara dan Pos Indonesia. Namun itu semua tidak cukup. Seiring dengan perkembangan teknologi, keterlibatan pemain fintech semakin diperlukan.
Bahkan, melalui fintech, penyaluran bansos menjadi lebih akurat, efektif dan efisien. Sehingga menutupi kekurangan penyaluran bansos secara manual yang terkadang tidak tepat sasaran.
“Jelas itu akan sangat berpengaruh tidak hanya untuk memudahkan pengendalian, kontrol dan pengawasan,” terangnya.
Sayangnya, ia tidak mengungkapkan siapa saja fintech yang akan dilibatkan.