Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjerumuskan rakyat kepada kematian atas pernyataannya meminta masyarakat menganggap Covid-19 sebagai penyakit biasa
“Mahfud MD yang meminta masyarakat menganggap Covid-19 penyakit biasa dengan alasan untuk menjaga imun justru menjerumuskan rakyat kepada kematian,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada www.suaranasional.com, Senen (26/7/2021).
Menurut SBK, Mahfud MD salah atas pernyataan itu dan bisa memunculkan persepsi yang salah di masyarakat. “Harusnya Mahfud menekankan masyarakat untuk tetap melaksanakan prokes dan berdoa,” jelasnya.
Kata SBK, Mahfud MD yang bukan ahli di bidang kesehatan lebih baik diam dalam mengatasi Covid-19. “Mahfud MD juga tidak paham psikologi kesehatan dalam mengatasi Covid-19 di masyarakat,” ungkap SBK.
Pernyataan kontroversi Mahfud MD itu, kata SBK menunjukkan kebingungan pemerintah dalam mengatasi Covid-19. “Sejak awal menyepelekan Covid-19 dan imbasnya sampai sekarang,” jelasnya.
Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD mengajak masyarakat untuk tidak panik dalam memerangi Covid-19.
Hal tersebut, menurut dia, demi menjaga kekuatan imunitas tubuh sehingga bisa tetap sehat selama pandemi Covid-19
“Mari bantu masyarakat tidak panik dan mulai dari kita untuk tidak panik. Anggap saja itu penyakit biasa,” tutur Mahfud dalam silaturahmi virtual bersama ulama se-Jawa Barat, Minggu (25/7/2021).
Dia pun menilai, peran tokoh agama dan masyarakat pun sangat menentukan keselamatan rakyat. Dengan membangun ketenangan tanpa melupakan kesadaran disiplin protokol kesehatan, pandemi Covid-19 juga dapat segera berakhir.
“Kan banyak penyakit selama ini dan kita bisa menyembuhkannya kalau kita tenang, karena kita menganggap penyakit itu biasa ya biasa saja. Kadang kala dengan Decolgen juga sembuh dan sebagainya,” ucap Mahfud.