Sebut Masyarakat Puas Kinerja Jokowi dalam Tangani Covid-19, Aktivis: BIN Main Politik

Tak Berkategori

Badan Intelijen Negara (BIN) bermain politik yang menyebut masyarakat puas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani Covid-19.

“Baru di era Jokowi, BIN bermain politik dengan menyebut masyarakat puas kinerja Jokowi dalam menangani Covid-19,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada www suaranasional.com, Ahad (24/7/2021).

Menurut Rahman, BIN harusnya melakukan kajian ancaman dari luar terutama keberadaan TKA China. “BIN membiarkan TKA China,” jelas Rahman.

Kata Rahman, BIN harusnya bekerja secara rahasia dan memberikan masukan secara langsung ke Presiden. “BIN juga bisa memberika early warning berbagai kemungkinan ancaman,” jelasnya.

Rahman mengatakan, Komisi I DPR sebagai mitra BIN harus mengingatkan kinerja lembaga telik sandi negara itu tidak keluar dari jalurnya. “BIN menjadi alat politik kekuasaan sangat berbahaya,” papar Rahman.

Ia juga mengatakan, BIN juga diduga terlibat dalam pembunuhan enam Laskar FPI. “Mantan Danjen kopassus Mayjen (Purn) Soenarko membenarkan anggota BIN yang diamankan Laskar FPI sebelum terjadinya tragedi KM 50,” jelasnya.

Juru bicara BIN Wawan Purwanto menyebut, analisa lembaganya menunjukkan masyarakat puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19.

“Mayoritas masyarakat puas terhadap kinerja Presiden dalam menangani wabah Covid-19,” ujarnya lewat keterangan tertulis kepada Ahad, 25 Juli 2021. Wawan tidak merinci angka kepuasan publik tersebut.

Menurut Wawan, tingkat kepuasan publik naik atau turun adalah hal biasa dalam politik yang dinamis. Ia mengatakan mereka yang puas dan tidak puas besarannya hampir imbang di daerah yang menjalan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

“Di DKI Jakarta, misalnya, yang tidak puas dan yang puas berimbang hampir 50 persen-50 persen. Di Jawa Barat ada 43,7 persen yang tidak puas, Jawa Tengah 40,9 persen dan Jawa Timur 37,9 persen,” ujar juru bicara BIN ini.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News