Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat bermain sandiwara saat membeli obat Covid-19 di apotik pinggir jalan Kota Bogor, Jawa Barat (Jabat).
“Dari gaya pelayan toko obat itu melayani mudah dibaca sebagai settingan. Apalagi dia tahu itu direkam dari depan dan belakang. Hebat hebatnya Presiden Jokowi membeli obat di apotik pinggir jalan. Kesimpulannya adegan itu boong-boongan. Pencitraan Presiden yang sedang bermain sandiwara,” kata Pemerhati Politik dan Kebangsaan M RIzal Fadillah kepada www.suaranasional.com, Ahad (25/7/2021).
Mengerikan dan menyedihkan sekali, di tengah serius-seriusnya penanganan pandemi Covid-19 yang telah banyak membawa korban meninggal ini, masih sempat Presiden bermain sandiwara beli-belian obat. Pesan drama tersebut pasti tidak akan sampai pada sasaran.
“Lalu kepada siapa Presiden sedang mengarahkan pesan ? Kepada Menteri atau industri farmasi ? penimbun atau apotik? Atau mungkin kepada rakyat semesta?” ungkapnya.
Kata Rizal, deharusnya Presiden tak perlu drama seperti itu, jika ada informasi tentang kelangkaan obat, tinggal perintahkan jajaran kementrian dan aparat untuk bergerak.
“Mencari akar masalah dan mengatasi dengan sebaik-baiknya. Sandiwara satu babak ini sia-sia dan hanya membuktikan bahwa Presiden memang tidak profesional atau amatiran dalam mengelola negara,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pemuji akan mengacungkan jempol bahwa Presiden sidak, tetapi pengeritik melihat ini hanya sidak-sidakan. Artinya ini adalah drama kontroversi. Dan sungguh tidak bagus mendidik publik dengan pola akting yang multipersepsi. Sejak malam malam mendatangi warga bagi-bagi obat dan sembako kemudian kini akting obat apotik nampaknya Presiden ingin mengulangi sukses kampanye saat Pilpres.
“Sayangnya ini bukan momen kampanye yang lebih banyak imajinasi daripada realisasi. Saat ini adalah waktu untuk mengambil keputusan yang konsisten, bijak, dan tulus. Melayani masyarakat keseluruhan dengan maksimal. Jauh dari kepura-puraan. Rakyat sudah muak dengan perilaku bermain-main di tengah ancaman serius yang dapat membawa angka kematian yang semakin tinggi,” pungkasnya.