dr Lois Owien yang menolak adanya Covid-19 pernah mengalami gangguan jiwa alias gila.
Berdasarkan informasi yang didapat www.suaranasional.com, dr Lois pernah mengalami gangguan jiwa ketika ayahnya meninggal dunia.
Teman-teman kuliah dr Lois berupaya membawa alumni kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) tapi ditolak suaminya.
Sedangkan dr Tirta menyebut bahwa dr Lois tidak terdaftar di Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dan STR Lois sebagai dokter tidak aktif sejak 2017.
“Terkait ibu @LsOwien, saya sudah minta izin @PBIDI untuk menyampaikan beberapa hal terkait statement beliau,” tulis dokter Tirta.
Berikut sejumlah hal mengenai dokter Lois yang diungkap dr Tirta berdasarkan informasi yang diperolehnya dari PB IDI.
1. dr Lois tidak terdaftar di PB IDI dan STR sebagai dokter tidak aktif sejak 2017.
2. Lois tidak diketahui alamat dan lokasi persis domisilnya. dr Lois juga tidak praktik, tidak menangani pasien COVID-19, dan terlibat sebagai relawan pandemi.
3. PB IDI dan Majelis Kode Etika Kedokteran (MKEK) mengundang dr Lois untuk hadir di Kantor PB IDI Pusat guna mengklarifikasi pernyataan mengenai kematian COVID akibat interaksi obat, anti masker, dan hinaan-hinaan kepada beberapa dokter.