Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) harus melakukan kontra rekayasa dalam menghadapi Corona. Virus Covid-19 merupakan hasil rekayasa dari kelompok konspirasi global.
“Covid-19 merupakan rekayasa dan sudah diakui beberapa pakar duniam maka pemerintah harus menghadapinya dengan kontra rekayasa,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada www.suaranasional.com, Senin (5/7/2021).
Dalam melakukan kontra rekayasa dalam mengatasi Covid-19, kata Amir pemerintah harus menutup pintu masuk dan keluar negara Indonesia yaitu bandara dan pelabuhan. “TKA China harus dipulangkan sebagai upaya kontra rekayasa terhadap Covid-19,” jelas Amir.
Kata Amir, pemerintah tidak perlu menggunakan vaksin dari luar negeri sebagai upaya kontra rekayasa Covid-19. “Bangsa Indonesia memiliki kekayaan rempah yang bisa untuk mengatasi Covid-19. Pemerintah harus melakukan riset ilmiah memanfaatkan rempah-rempah dalam mengatasi Covid-19,” papar Amir.
Amir meminta pemerintah tidak menyalahkan tenaga kesehatan dan rumah sakit yang sedang menangani Covid-19. “Pemerintah belum membayar utang rumah sakit milik Muhammadiyah yang mencapai triliunan rupiah,” ungkapnya.
Rekayasa Covid-19, kata Amir sudah banyak dikemukan para pakar kesehatan di berbagai dunia. “Rekayasa Covid-19 dalam rangka perang vaksin yang dilakukan bukan non negara tetapi oleh kelompok konspirasi global. Rekayasa Covid-19 juga mempunyai tujuan depopulasi dan deagamisasi,” ungkapnya.
Deagamisasi oleh kelompok konspirasi global sudah dilakukan sejak lama dengan tidak mempercayai kitab suci semua agama. “Kelompok konspirasi global ini mengajak untuk tidak mempercayai agama,” papar Amir.